Bloomberg (12/8) – Kondisi ekonomi wilayah euro kemungkinan akan berujung kembali menuju pertumbuhan pada kuartal terakhir untuk pertama kalinya sejak 2011, mengakhiri resesi terpanjangnya sejak dimulainya penyatuan mata uang tunggal 14 tahun yang lalu. Sementara itu GDP pada wilayah ke 17 negara telah berekspansi sebanyak 0.2% dalam tiga bulan terakhir hingga Juni setelah menyusut selama enam kuartal sebelumnya, berdasarkan nilai perkiraan median dari sebanyak 41 ekonom dalam survey Bloomberg.Kantor statistik Uni Eropa di Luxemburg akan merilis data pada tanggal 14 Agustus nanti, selain itu Jerman kemungkinan akan tumbuh sekitar 7.5%, berdasarkan estimasi dari pihak pemerintahan, yang melebihi prediksi ekonom sebanyak 0.6%.Sebuah tahun yang relatif tenang pada market keuangan, serta potongan anggaran dari Spanyol hingga Italia dan juga akselerasi pertumbuhan di A.S, kondisi ekonomi terbesar dunia, telah membantu wilayah euro untuk mulai pulih.Sementara outlook secara keseluruhan telah meningkat, resesi tersebut telah meninggalkan wilayah tersebut dengan sebuah tingkat pengangguran sebesar 24%, dan sebagian dari Eropa Selatan berada tetap terjebak dalam kemerosotan.(tito)
|