Disclaimer : Semua artikel dan konten yang terdapat dalam portal ini hanya bersifat informasi saja. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari portal kami.

13 Agustus 2013

Bursa AS berakhir mixed

New York, Bloomberg (12/08) – Saham-saham AS berakhir mixed, dengan Index Standard & Poor 500 turun untuk kelima kali dalam enam sesi terakhir merespon data yang menunjukkan perlambatan pertumbuhan ekonomi di Jepang dan investor menunggu laporan tingkat penjualan ritel Amerika hari Selasa. Indeks S & P 500 turun 0,1 persen menjadi 1,689.47 pada pukul 4 sore di New York, memperpanjang kerugian dari rekor tingginya menjadi 1,2 persen. Sementara, indeks Dow Jones Industrial Average turun 5,83 poin, atau kurang dari 0,1 persen ke posisi 15,419.68. Indeks S & P 500 mencatat penurunan 1,1 persen pekan lalu, terbesar dalam tujuh minggu terakhir, dan Dow turun 1,5 persen pada periode yang sama, mengakhiri serangkaian gain mingguan keenamnya di tengah meningkatnya spekulasi bahwa Federal Reserve akan memangkas pembelian obligasi tahun ini karena penguatan ekonomi domestik .Investor telah meneliti data-data ekonomi untuk menentukan apakah pertumbuhan telah cukup kuat bagi The Fed untuk mengurangi pembelian obligasi bulanannya. Laporan dari Departemen Perdagangan besok (Selasa) akan menunjukkan bahwa penjualan ritel naik untuk bulan keempat berturut-turut pada bulan Juli, berdasarkan prediksi ekonom yang disurvei oleh Bloomberg. Rilis dari the Fed pada 15 Agustus mendatang mungkin akan menunjukkan bahwa pabrik, tambang dan utilitas telah meningkatkan hasil mereka pada bulan Juli. Pada tanggal 16 Agustus, laporan terpisah juga mungkin akan menunjukkan bahwa pembangunan perumahan baru dan perizinan bangunan mengalami rebound bulan lalu. Di Asia, GDP Jepang melambat di kuartal kedua dari kuartal sebelumnya dengan laju di bawah perkiraan ekonom sementara faktor produksi China meningkat lebih tinggi dari perkiraan sebesar 9,7 persen pada bulan Juli. (brc)