AFP, (12/8) - Dolar rebound pada Senin sore di Asia setelah rilis data pertumbuhan ekonomi Jepang yang muncul lebih lemah dari yang diharapkan. Greenback dibeli seharga 96,71 yen di perdagangan sore hari, memantul kembali dari intraday terendah 95,92 yen dan dari 96,24 yen di New York pada Jumat sore. Euro dibeli seharga 1,3303 dollar dan 128,66 yen, dari posisi 1,3338 dollar dan 128,35 yen di pasar Amerika.Pedagang pada awalnya menjual dolar setelah Tokyo mengumumkan di pagi hari tingkat GDP di negara dengan ekonomi terbesar ketiga di dunia tersebut tumbuh sebesar 0,6 persen pada periode April-Juni dari kuartal sebelumnya, dibawah ekspektasi analis dan melambat dari revisi kenaikan sebesar 0,9 persen antara periode Januari dan Maret.Angka-angka GDP yang lebih lemah dari yang diperkirakan meredam minat investor dan meningkatkan spekulasi bahwa pemerintah mungkin akan menunda serangkaian kenaikan pajak penjualan yang bertujuan untuk melipatgandakan pajak tersebut menjadi 10 persen pada tahun 2015.Langkah ini secara luas dinilai sangat penting dalam upaya untuk menurunkan beban utang Jepang yang membludak, dan yang terburuk diantara negara-negara industri, melebihi dua kali lipat dari ukuran ekonominya.Tetapi para pemimpin Jepang tetap optimis bahwa angka-angka ekonomi yang telah dirilis akhir-akhir ini telah menunjukan bahwa pemulihan ekonomi Jepang masih berada di jalurnya.'Perekonomian sedang meningkat,' ungkap Shinzo Abe kepada wartawan menunjuk ke 'strategi pertumbuhan lebih lanjut pada musim gugur ini' tanpa memberi rincian.Ke depan, angka ekonomi AS termasuk penjualan ritel dan output industri yang akan keluar minggu ini menjadi fokus pasar karena pasar sedang mencari petunjuk lebih lanjut terhadap kapan Federal Reserve AS akan mulai menurunkan skala stimulus moenternya yang besar.Penurunan skala program stimulus AS akan berarti abhwa lebih sedikit dolar dalam sistem keuangan, mendorong permintaan dan nilai greenback tersebut.Dolar bervariasi terhadap mata uang Asia-Pasifik pada hari Senin. (brc)
|