Bloomberg (13/8) – Harga barang yang di impor menuju A.S telah naik kurang dari perkiraan dibulan Juli, yang mencerminkan penurunan terbesar dalam harga impor kendaraan selama lebih dari 20 tahun terakhir. Sementara itu peningkatan sebesar 0.2% dalm Index harga impor telah mengikuti sebuah revisi penurunan sebesar 0.4% dibulan sebelumnya yang melebihi laporan semula, berdasarkan angka dari Departemen Tenaga Kerja yang dirilis hari ini di Washington. Pihak perusahaan bertahan dari lesunya demand global yang kemungkinan dipaksakan untuk menahan dari adanya kenaikan harga pada kenaikan yang lebih kuat terhadap inflasi, pihak otoritas the Fed memproyeksikan bahwa ekspansi A.S akan melanjutkan akselerasinya, bahkan seiring dengan peningkatan harga yang tetap berada dibawah target bank sentrak sebesar 2%.Estimasi median yang terdiri dari 41 ekonom telah memperkirakan gain sebanyak 0.8% dibulan Juli dari bulan sebelumnya, dengan rentang proyeksi dari penurunan sebanyak 0.1% menuju sebuah lonjakan sebesar 1.5%.Nilai dari mobil impor, suku cadang dan mesin telah jatuh sebanyak 0.5% dari bulan sebelumnya, yang terbanyak sejak penurunan sebesar 1.1% dibulan Desember 2012.Selain itu harga impor naik sebanyak 1% dibulan Juli sejak bulan yang sama ditahun 2012.Harga dari petroleum impor naik sebanyak 3.2% dibulan Juli dari bulan sebelumnya, kecuali bahan bakar, harga impor jatuh sebanyak 0.4% bulan lalu sejak Juni, dan turun sebanyak 1% sejak bulan Juli 2012.Harga ekspor A.S jatuh sebanyak 0.1% dibulan Juli, sesuai dengan penurunan bulan sebelumnya.Index harga impor merupakan yang pertama dari tiga acuan harga bulanan dari Departemen Tenaga Kerja, sementara harga produsen dijadwalkan untuk dirilis besok dan juga Index harga konsumen menyusul pada tanggal 15 Agustus.(tito)