New York, 5/08 (Bloomberg) – Emas berjangka jatuh untuk sesi kelima beruntun, menandai kemerosotan terpanjang sejak Mei karena turunnya permintaan logam mulia sebagai alternatif investasi akibat penguatan dollar.Dolar naik sebanyak 0,4 persen menjadi $ 1,3233 terhadap euro.Emas telah jatuh 22 persen tahun ini sejalan dengan penguatan greenback (dollar) sebesar 4,2 persen terhadap ke-10 mitra dagang utamanya. Logam kuning tersebut juga telah mundur karena sebagian investor telah kehilangan kepercayaan terhadap emas sebagai penyimpan nilai di tengah kekhawatiran bahwa Federal Reserve akan memperlambat laju stimulus moneternya."Menguatnya dolar terhadap euro mendorong emas lebih rendah," kata David Lee, wakil presiden dari Heraeus Precious Metals Management di New York, dalam sebuah wawancara telepon. "Beberapa investor masih wait-and-see karena mereka masih ingin beberapa kejelasan dari the Fed."Emas berjangka untuk pengiriman Desember turun 0,6 persen untuk menetap di $ 1,302.40 per ounce pada pukul 1:50 di Comex, New York.The Fed pada pekan lalu mengatakan akan mempertahankan program pembelian obligasinya senilai $ 85 milyar secara bulanan,dan memperingatkan bahwa inflasi yang masih rendah bisa menghambat ekspansi ekonomi. 50 persen dari 54 ekonom dalam survei Bloomberg bulan lalu memperkirakan bahwa the Fed memutuskan untuk menurunkan skala pembelian obligasinya pada bulan September mendatang. (brc)