Bloomberg (06/8) – Minyak WTI berayun diantara gain dan juga loss sebelum rilis data pemerintah yang dapat menunjukkan minyak mentah dan sisa cadangan bahan bakar yang telah mengalami penyusutan di A.S, konsumen minyak terbesar dunia. Saham-saham berjangka sedikit berubah di New York setelah jatuh kemarin untuk hari kedua, cadanagn minyak A.S jatuh sebanyak 1.1 Juta barel menjadi 363.5 Juta pekan lalu, level terendah sejak Januari, berdasarkan survey berita Bloomberg dari para analis sebelum laporan administrasi dari pusat informasi sumber daya pada esok hari, piahk American Petroleum Institute yang didanai oleh sektor industri telah dijadwalkan untuk merilis data supply yang terpisah pada hari ini.WTI untuk pengiriman September berada dilevel harga $106.25 per barel, turun sebanyak 31 sen dalam perdagangan elektronik di New York Mercantile Exchange pada jam 12:13 siang waktu Sidney, volume seluruh kontrak berjangka yang diperdagangkan berada sebanayk 49% dibawah rata-rata 100 hari, kontrak tersebut tergelincir sebanyak 0.4% dihari kemarin menuju ke level $106.56.Sementara itu Brent oil untuk settlement bulan September turun sebanyak 18 sen menuju ke level harga $108.52 per barel pada London-based ICE Futures Europe exchange, tingkat acuan Eropa berada pada level premium sebanyak $2.27 bagi kontrak berjangka WTI, spread tersebut telah meluas dihari kemarin untuk hari kedua menuju ke level harga $2.14.(tito)
|