New York, Reuters (22/8) – Emas naik pada hari Kamis setelah data bullish atas manufaktur China mendorong daya tarik lindung nilai terhadap inflasi, tetapi gain pada bullion ini tampak masih rentan karena ekonomi global yang lebih baik dan Federal Reserve AS berencana untuk memangkas skala stimulus moneternya yang bisa menekan prospek harga.Bullion diperdagangkan Choppy dibawah volume rata-rata setelah data ekonomi yang dirilis juga menunjukan bahwa klaim pengangguran AS minggu lalu mencatat poisis terendah enam tahun terakhir dan aktivitas manufaktur AS naik yang menunjukan bahwa ekonomi AS mulai menemukan pijakan yang lebih kuat.Indeks Pembelian Manajer (PMI) China yang naik menunjukan bahwa upaya dari pemerintahnya untuk menghentikan penurunan pada pertumbuhan mungkin telah berhasil."PMI China positif. Dan semua data ekonomi dari seluruh dunia,bukan hanya di Amerika Serikat, menunjuk ke arah perbaikan," kata Carlos Sanchez, direktur komoditas dan aset manajemen dari CPM Group."Saya sedikit terkejut bahwa emas cukup bisa bertahan ditengah prospek pemangkasan stimulus dari the Fed akhir tahun ini.Pemangkasan bukan hal yang supportive untuk komoditas dan emas."Spot emas naik 0,5 persen menjadi $ 1,372.06 per ounce pada 01:04 WIB setelah naik sebanyak 1 persen. Emas berjangka AS untuk pengiriman Desember ditutup naik 70 sen per ounce pada $ 1,370.80,dengan volume perdagangan sekitar 30 persen di bawah rata-rata 30-hari menurut data awal dari Reuters.Ekspektasi pemangkasan pembelian obligasi the Fed di bulan September telah menyebabkan harga emas jatuh hampir seperlima di tahun ini. Program stimulus dari the Fed tersebut telah membantu mendukung harga emas dengan menjaga tingkat suku bunga di level rendah dan memicu kekhawatiran inflasi. (brc)