Bloomberg, (23/8) - Emas berayun antara keuntungan dan kerugian karena para investor menimbang ekspektasi bahwa Federal Reserve AS akan mulai mengekang stimulus moneternya, dilain pihak terjadi peningkatan terhadap permintaan fisik. Spot emas naik dan turun 0,3 persen, dan sedikit berubah pada posisi $ 1,376.55 per ounce pada pukul 2:40 siang di Singapura. Harga naik ke tertinggi dua bulan di $ 1,384.55 pada 19 Agustus. Volume untuk kontrak acuan di Shanghai naik ke level tertinggi dalam hampir tiga minggu terakhir, sementara aset dalam produk reksadana emas yang diperdagangkan di bursa terbesar tetap stabil. Emas untuk pengiriman Desember naik sebesar 0,4 persen menjadi $ 1,375.70 per ounce di Comex, New York.Di China, volume untuk emas dengan kemurnian 99,99 persen melonjak menjadi 14.872 kilogram kemarin, tertinggi sejak 2 Agustus, menurut data dari Shanghai Gold Exchange. Data ekonomi yang dirilis kemarin menunjukan bahwa indeks awal aktivitas manufaktur China naik secara tak terduga pada bulan Agustus dari level terendah 11-bulan.Permintaan perhiasan emas di Indonesia, pembeli terbesar di Asia Tenggara, akan naik ke level tertinggi empat tahun di 40 metrik ton tahun ini karena kemerosotan harga dan ekspansi kepemilikan di masyarakat kelas menengah, menurut perkiraan dari Asosiasi penambang dan perhiasan emas Indonesia. Itu adalah keuntungan 30 persen dari tahun 2012 menurut data dari World Gold Council.Kepemilikan di SPDR Gold Trust tidak berubah kemarin pada posisi 913,52 metrik ton, setelah pekan lalu menandai kenaikan mingguan pertamanya tahun ini. Aset tersebut telah menyusut sekitar 32 persen tahun ini, menghapus $ 32.4 milyar dari nilai dananya. (brc)
|