Bloomberg , ( 30/8 ) - Dolar mencapai level tertinggi dalam empat minggu terakhir terhadap sekeranjang pasangannya sebelum rilis data yang diperkirakan akan menunjukan tingkat belanja konsumen AS yang naik untuk bulan ketiga, menambah kasus bagi Federal Reserve untuk mengurangi stimulusnya bulan depan. Greenback menuju gain mingguan ketiga setelah ekonomi AS di kuartal terakhir tumbuh lebih cepat dari perkiraan analis. Mata uang Jepang mempertahankan penurunan terbesarnya dalam seminggu terakhir setelah laporan ekonomi pagi ini menunjukan bahwa harga konsumen (CPI) nasional meningkat pada laju tercepat sejak 2008, mengurangi kebutuhan untuk stimulus jangka pendek.'Skenario utama di pasar saat ini adalah the Fed akan memulai pemangkasan stimulusnya pada bulan September mendatang, terutama setelah peningkatan besar pada pertumbuhan ekonomi AS, ' kata Noriaki Murao , direktur kelompok pemasaran dari Bank of Tokyo - Mitsubishi UFJ Ltd yang berbasis di New York. ' Itu diberikan dorongan naik terhadap dolar.'Indeks US Dollar Bloomberg, yang melacak kinerja greenback terhadap 10 mata uang utama lainnya, sedikit berubah pada posisi 1,033.57 pukul 9:35 pagi di Tokyo dibanndingkan kemarin, setelah sebelumnya menyentuh 1,034.23, tertinggi sejak 2 Agustus. Nilai tukar mata uang AS itu naik 0,7 persen minggu ini, dan 0,8 persen selama bulan ini. Mata uang AS sedikit berubah pada 98,33 yen dibandingkan kemarin, ketika menguat 0,7 persen , terbesar sejak 22 Agustus dan sedikit berubah pada posisi 1,3239 per euro, setelah kenaikan sebesar 0,7 persen kemarin. Sementara, yen dibeli dengan harga 130,16 per euro dari posisi sebelumnya 130,22. Dolar telah menguat 1,1 persen terhadap euro minggu ini, dan 0,5 persen untuk bulan Agustus. Greenback tersebut tergelincir 0,4 persen terhadap yen selama seminggu, dan telah menguat 0,5 persen selama bulan tersebut. Pembelian barang dan jasa di AS kemungkinan naik 0,3 persen bulan lalu setelah sebelumnya naik di bulan Juni sebesar 0,5 persen, menurut perkiraan rata-rata ekonom dalam survei Bloomberg News sebelum data tersebut dirilis oleh Departemen Perdagangan AS malam ini. Pembacaan akhir indeks sentimen konsumen dari Thomson Reuters / University of Michigan untuk bulan Agustus mungkin akan direvisi naik menjadi 80,5, dari pembacaan awal 80, menurut perkiraan ekonom. Indeks itu berada di 85,1 pada bulan Juli kemarin. Produk domestik bruto (GDP) AS tumbuh pada tingkat tahunan sebesar 2,5 persen, naik dari perkiraan awal 1,7 persen, berdasarkan data yang ditunjukan kemarin. Para ekonom memproyeksikan data tersebut akan naik 2,2 persen. Para pembuat kebijakan the Fed masih berdebat tentang apakah ekonomi AS sudah cukup kuat untuk memungkinkan pemangkasan pembelian aset bulanan sebesar $ 85 milyar atas Treasuries dan utang hipotek. Berdasarkan perkiraan yang di lakukan Bloomberg, ada kemungkinan sekitar 65 persen terhadap rencana pemangkasan tersebut untuk di gagas pada pertemuan FOMC berikutnya pada 17-18 September mendatang. Di Jepang, indeks harga konsumen tidak termasuk makanan segar naik 0,7 persen dari tahun sebelumnya, kata biro statistik nasional pagi ini di Tokyo. Itu melebihi estimasi rata-rata dari 29 analis yang disurvei oleh Bloomberg untuk kenaikan sebesar 0,6 persen. (brc) Semakin cepat kenaikan harga membantu upaya oleh Bank of Japan untuk mengguncang pola pikir deflasi rumah tangga setelah 15 tahun penurunan harga . Gubernur Haruhiko Kuroda telah berjanji untuk mencapai inflasi 2 persen dalam waktu dua tahun .