Tokyo, AFP (30/08) –Bursa saham Tokyo jatuh 0,53 persen pada sesi Jumat, meskipun keluar data yang menunjukan kenaikan tingkat inflasi di bulan Juli pada laju tercepatnya dalam hampir lima tahun terakhir walau para pedagang masih dilemma terhadap kemungkinan serangan militer ke Suriah yang dipimpin Amerika. Indeks Nikkei 225 ditutup 70,85 poin lebih rendah pada posisi 13,388.86, sementara indeks Topix dari semua saham bagian pertama tergelincir 0,94 persen, atau 10,46 poin di 1,106.05. Aksi jual juga dipicu oleh merosot dolar ke 98,11 yen di perdagangan forex, atau turun dari 98,32 yen pada Kamis sore di New York. Fokus perdagangan kemungkinan masih tetap kepada potensi aksi militer Amerika terhadap Suriah sehingga akan membuat para pemain saham menahan diri dari pembelian agresif di saham. Meski anggota parlemen Inggris tidak menyetujui aksi militer untuk menghukum Suriah atas dugaan penggunaan senjata kimia terhadap warga sipil, Amerika Serikat memberi indikasi bahwa mereka akan bertindak sendiri jika tidak mampu untuk membentuk respon koalisi. Para pedagang tampak tidak tergerak oleh berita bahwa indeks harga konsumen (CPI) Jepang naik 0,7 persen pada Juli, laju tercepat dalam hampir lima tahun terakhir. Ini mengikuti angka bulan Juni yang naik 0,4 persen, yang menandai kenaikan pertamanya dalam 14 bulan terakhir. Namun, data ini memberikan keceriaan terhadap pemerintah yang telah melaksanakan kebijakan uang mudah yang bertujuan untuk mengakhiri deflasi, kenaikan inflasi ini sebagian besar berasal dari biaya energi yang lebih tinggi yang menempatkan tekanan kepada para pekerja karena kenaikan upah yang stagnan. (brc)
|
30 Agustus 2013
Bursa saham Tokyo ditutup turun 0.53 persen
Agustus 30, 2013
News Market