New York, 22/07 (Bloomberg) – Emas cetak gain terbesar lebih
dari satu tahun terakhir ditengah spekulasi bahwa the Fed akan tetap
mempertahankan stimulus ekonominya sehingga mendorong daya
tarik logam mulia sebagai tempat penyimpanan nilai.
Bullion naik 1,3 persen pekan lalu, menandai keuntungan
mingguan pertamanya sejak Mei setelah Ketua the Fed, Ben S.
Bernanke mengindikasikan bahwa masih terlalu dini untuk
memutuskan apakah akan memulai pengakhiran program pembelian
obligasi pada bulan September mendatang. Penjualan rumah yang
telah ada di AS turun sebesar 1,2 persen pada bulan Juni,
berdasarkan data dari National Association of Realtors yang dirilis
hari ini.
Emas berjangka untuk pengiriman Desember naik 3,3 persen
untuk menetap di harga $ 1,337.30 per ounce pada pukul 1:43 p.m. di
Comex, New York yang merupakan kenaikan terbesar sejak 29 Juni
2012. Sebelumnya, logam mencapai $ 1,340.50, tertinggi untuk
kontrak paling aktif sejak 20 Juni.
Harga telah jatuh sebesar 20 persen tahun ini, menyapu $ 57
milyar dari nilai exchange-traded product berbasis emas yang
diperdagangkan di bursa setelah sebagian investor kehilangan
kepercayaan terhadap logam sebagai tempat penyimpan nilai dan di
tengah kekhawatiran bahwa the Fed akan memperlambat laju
stimulus moneternya.
Indeks Dollar Bloomberg, yang melacak kinerja greenback
terhadap 10 pasangan mata uang utamanya turun ke level terendah
sejak 20 Juni setelah Bill Gross, wakil ketua investasi dari Pacific
Investment Management Co memperkirakan bahwa the Fed tidak
akan mengetatkan kebijakannya sebelum tahun 2016 . (brc)