Bloomberg (23/7) – Dollar melemah terhadap sebagian besar pesaingnya seiring dengan demand untuk peningkatan pada yield aset yang lebih tinggi yang berada ditengah spekulasi sebuah stimulus moneter oleh pihak the Fed yang masih tertunda. Yen naik untuk pertama kalinya dalam empat hari terakhir terhadap dollar ditengah taruhan terhadap acuan kebijakan yang lebih jauh yang kemungkinan dibutuhkan untuk melemahkan mata uang tersebut setelah koalisi dari PM Shinzo Abe yang meyatukan kendali pada parlemen. Sementara itu mata uang real Brazil naik dan dollar Australia mengalami reli, ketua the Fed Ben S. Bernanke mengatakan kepada pihak kongres pekan lalu bahwa “terlalu dini” untuk memutuskan peruncingan pembelian obligasi bank sentral dibulan September. Mata uang A.S jatuh sebanyak 1.1% dilevel harga 99.51 yen pada jam 2:41 siang waktu New York dan turun sebanyak 1.4% yang merupakan penurunan intraday terbesar sejak tanggal 11 Juli, sementara yen naik sebanyak 0.8% menuju ke level harga 131.23 per euro, mata uang euro terapresiasi sebanyak 0.3% menuju ke level harga $1.3187 dan menyentuh level harga $1.3218, yang terkuat sejak tanggal 21 Juni yang lalu, saham-saham A.S menguat seiring pertimbangan laba.(tito)