Bloomberg, (14/5) - Emas naik tertinggi dalam hampir sepekan setelah tiga sesi perdagangan mengalami kemerosotan hingga 3 persen akhirnya memikat para pembeli, sementara dolar melemah untuk pertama kalinya dalam empat sesi terakhir. Emas untuk pengiriman segera naik sebanyak 1,1 persen di $ 1,445.57 per ounce, dan berada di level $ 1,440.75 pukul 09:55 am di Singapura. Itulah keuntungan intraday terbesar sejak 8 Mei lalu. Kemarin harga turun untuk hari ketiga, kemerosotan terpanjang sejak April. Index Dollar turun sebesar 0,3 persen hari ini setelah naik 1,7 persen dalam tiga hari terakhir hingga kemarin. Dolar telah menguat sebanyak 4,1 persen terhadap enam mata uang utama termasuk yen dan euro di tahun ini karena beberapa data ekonomi yang menunjukkan pemuilihan, sementara Bank of Japan menerapkan langkah stimulus yang belum pernah terjadi sebelumnya dan Bank Sentral Eropa menurunkan suku bunganya ke rekor terendah. Emas telah turun sebesar 14 persen untuk tahun ini setelah reli 12 tahun berturut-turut karena sebagian investor mulai kehilangan kepercayaan terhadap logam kuning sebagai penyimpan nilai. "Para pembeli emas fisik mundur ketika harga mendekati level $ 1500 dan kami perkirakan beberapa dari mereka untuk kembali ke pasar setelah penurunan harga yang terjadi baru-baru ini," kata Huang Fulong, analis dari CITICS Futures Co. "Setiap reli akan terbatas jika penjualan ETF terus berlanjut." Emas untuk pengiriman Juni naik 0,5 persen i $ 1,441.10 per ounce di Comex, New York. Holdings pada produk yang diperdagangkan di bursa (ETFs) yang didukung oleh emas turun menjadi 2,225.9 metrik ton kemarin, terendah setidaknya sejak Juli 2011 menurut data yang dikumpulkan oleh Bloomberg. Kepemilikan dalam ETFs emas menyusut sebesar 15 persen pada tahun ini. (brc)