Bloomberg, (14/5) -- Pasar saham China turun paling dalam di tiga pekan terakhir setelah JPMorgan Chase & Co memangkas prospek pertumbuhan di ekonomi terbesar kedua dunia tersebut dan meningkatnya kecemasan bahwa pemerintah akan memperkenalkan pembatasan pada sektor properti untuk membatasi kenaikan harga perumahan. Index Komposit Shanghai jatuh 1.6% ke 2,206.52 pada pukul 11:30 waktu setempat (istirahat perdagangan), terendah sejak 23 April lalu. Index CSI 300 tergelincir sebesar 2% ke 2,480. Hang Seng China Enterprises Index kehilangan 0.7%. "Data makro belum terlihat bagus, jadi tidak banyak yang bisa membantu saham untuk naik," ungkap Cao Xuefeng, analis dari Huaxi Securities Co di Chengdu. "Support untuk Shanghai Composit bisa berada di kisaran 2,150 untuk sisa hari ini." Belum ada indikasi bahwa kebijakan pemerintah akan berubah dalam waktu cepat untuk mendukung pertumbuhan jangka pendek, lapor JPMorgan. China tidak bisa memangkas suku bunganya karena likuiditas global yang berlimpah, menurut catatan dari China Securities Journal hari ini, mengutip Xhu Baoliang, kepala departemen perkiraan ekonomi dari Pusat Informasi Negara. Penyesuaian terhadap ekonomi seharusnya bisa dilakukan melalui kebijakan fiskal, kata Zhu.