Bloomberg, (15/4) - Pasar saham Jepang di tutup turun, dengan indeks Topix mengakhiri gain terpanjangnya dalam dua tahun terakhir setelah AS mendesak Jepang untuk menahan diri dari kebijakan devaluasi yen dan data ekonomi China meleset dari perkiraan. Index Topix turun 1,3 persen dan berakhir pada level 1,133.99 di Tokyo. Lebih dari dua saham turun untuk setiap satu yang menguat hari ini. Index Nikkei 225 Stock Average kehilangan 1,6 persen menjadi 13,275.66 dengan volume 30 persen di atas rata-rata 30-hari. "Profit taking mendominasi pasar karena tampaknya yen tidak akan melemah melampaui 100 per dolar segera," kata Koji Toda, kepala manajer dana pada Resona Bank Ltd di Tokyo. "Data China mengkonfirmasikan kekhawatiran yang mendasar tentang prospek ekonomi." Index kekuatan relatif (RSI) 14-hari pada index Topix telah bertahan di atas ambang batas 70 untuk empat sesi terakhir. Itu adalah sinyal dari segi teknis bahwa saham-saham telah meningkat terlalu banyak dan terlalu cepat (overbought). Para menteri keuangan G20 dan gubernur bank sentral mempersiapkan diri untuk mengadakan pertemuan di Washington pekan ini, dimana Departemen Keuangan AS mengatakan akan menekan Jepang untuk menahan diri dari devaluasi kompetitif mata uangnya dan sementara, pemerintah Eropa juga mendesak Jepang untuk tidak terlalu bergantung pada stimulus fiskal dan moneter. Yen kembali pulih setelah melemah menjadi 99,95 per dolar pada 11 April lalu, terendah sejak April 2009. Mata uang tersebut diperdagangkan pada posisi 98,08 per dolar hari ini dan menguat terhadap 15 dari 16 mata uang utama lainnya. Produk domestik bruto (GDP) China tumbuh 7,7 persen dalam tiga bulan yang berakhir Maret dari tahun sebelumnya berdasarkan rilis data dari Biro Statistik Nasional China di Beijing hari ini. Itu dibandingkan dengan perkiraan median untuk kenaikan 8 persen dalam survei Bloomberg News dari 41 analis dan 7,9 persen pada kuartal keempat lalu. Produksi industri naik kurang dari yang diperkirakan pada bulan Maret, sementara pertumbuhan penjualan ritel sama dengan perkiraan pasar. (brc)