Dollar naik dari level tiga pekan terendahnya terhadap euro dan gain 
terhadap mata uang lainnya sejalan dengan sebuah aksi jual pada mata 
uang emerging-market yang besar, mengakibatkan permintaan akan asset 
safe haven. Dollar AS naik sejaaln dengan peso Argentina turun 
pasca Negara tersebut mendevaluasi mata uangnya, sementara  lira Turkey 
turun. Dollar ditopang oleh sebuah kenaikan pada imbal hasil yang nyata 
ditengah spekulasi bahwa Federal Reserve akan melanjutkan pengurangan 
kembali pembelian obligasi. Yen menuju ke level kenaikan mingguan 
tertingginya sejak bulan September lalu sejalan dengan meningkatnya 
kajian akan resiko kredit pada industri tambang batu bara China yang 
didukung permintaan akan aset Jepang sebagai asset safe haven, sementara
 itu Dollar Australia tergelincir ke level tiga tahun terendahnya.Dollar
 terapresiasi sebesar 0.2% ke level $1.3672 per euro pada pukul 9:23 
pagi di London pasca turun ke level $1.3705, level terendah sejak 
tanggal 2 Januari lalu. Dollar turun 0.5% ke level 102.79 yen. Mata uang
 Jepang menguat sebesar 0.6% ke level 140.53 per euro.Mata uang
 AS bersiap menuju gain sebesar 14% dalam sepekan terakhirnya terhadap 
peso Argentina dan kenaikan 1.1% terhadap dollar Australia.Dollar Australi turun 0.9% ke level 86.88 sen AS pasca tergelincir ke level 86.80, setidaknya sejak Juli 2010 lalu.






