Bloomberg (06/12) – Saham Hong Kong jatuh dengan index acuan menuju
penurunan mingguan pertamanya selama empat pekan terakhir setelah
pertumbuhan ekonomi A.S yang kuat memicu taruhan bahwa the Fed akan
mengurangi rekor stimulus yang lebih cepat dari perkiraan.Index
Hang Seng turun 0.3% ke level 23,633.16 pada jam 9:31 pagi di Hong Kong,
menuju penurunan mingguan sebesar 1% dengan terdapat lebih dari dua
saham yang jatuh untuk tiap saham yang naik hari ini, index Hang Seng
China Enterprises yang juga disebut sebagai index H-share telah turun
0.5% ke level 11,340.42.Index S&P 500 naik 0.1% setelah
kemarin acuan tersebut jatuh 0.4%, GDP A.S naik 3.6% dalam tingkat
tahunan pada kuartal ketiga yang terkuat sejak awal tahun 2012,
sementara data hari ini diperkirakan dapat memperlihatkan tingkat
pengangguran bulan lalu yang jatuh ke level 7.2 menyesuaikan level
terendah sejak tahun 2008.The Fed telah mengatakan bahwa mereka
memerlukan bukti yang lebih banyak guna mempertahankan keberlangsungan
dari pemulihan ekonomi sebelum mulai memangkas stimulus, pertemuan
berikutnya dari pihak otoritas pada tanggal 17-18 Desember kemungkinan
akan menunggu hingga Maret sebelum mengurangi pembelian obligasi bulanan
menjadi sebesar $70 Milyar dari level $80 Milyar, berdasarkan survey
ekonom Bloomberg pada tanggal 8 November.Index Hang Seng naik
sebanyak 20% dari level terendahnya dibulan Juni hingga kemarin yang
berada ditengah sinyal penguatan ekonomi China, acuan tersebut
ditransaksikan pada level 11.31 kali estimasi laba dihari kemarin,
dibandingkan dengan level 16.03 untuk index S&P 500 kemarin, index
H-Share naik 28% dari level terendah tahun ini pada tanggal 25 Juni yang
lalu hingga kemarin, memperpanjang gain setelah China meresmikan
rencana reformasi yang besar.Data selama akhir pekan kemungkinan
memperlihatkan ekspor China yang naik 6.5% dibulan November dari
setahun sebelumnya, dibandingkan dengan level 5.6% bulan sebelumnya,
pertumbuhan impor kemungkinan telah menurun menjadi 7% dari level 7.6%,
berdasarkan survey Bloomberg pada estimasi median yang terdiri dari 29
ekonom.Reformasi ekonomi terluas China sejak tahun 1990 akan
menambahkan kurang dari setengah persentase poin pada pertumbuhan
tahunan decade ini, menurut 14 dari 19 ekonom yang disurvey Bloomberg,
dengan 10 analis yang mengatakan bahwa China memerlukan sedikitnya
sejumlah kecil stimulus guna mencapai “garis bawah” pemerintahan dari
ekspansi tahunan sebesar 7% dalam jangka waktu 5 tahun kedepan.(tito)