New York, 27/11 (Bloomberg) – Emas berjangka turun untuk hari ketiga berturut-turut setelah laporan menunjukkan meningkatnya kepercayaan di kalangan konsumen Amerika, meningkatkan spekulasi bahwa Federal Reserve menurunkan skala stimulus moneternya. The Thomson Reuters/University of Michigan indeks final dari sentimen konsumen naik lebih dari yang diperkirakan pada bulan November. Sebelumnya, emas naik karena impor bersih China dari Hong Kong pada bulan Oktober mencapai level tertinggi kedua berdasarkan perhitungan Bloomberg dari data yang ditunjukan pemerintah Hong Kong. Logam ini telah merosot sebesar 26 persen tahun ini. "Angka kepercayaan AS mengatakan kepada kita bahwa perekonomian berada pada jalur yang benar, dan itu tidak begitu baik untuk emas," ungkap Bart Melek, kepala strategist komoditas dari TD Securities di Toronto. "Sementara belum ada support dari meningkatnya permintaan fisik." Emas berjangka untuk pengiriman Februari turun 0,3 persen untuk diselesaikan pada level $ 1,237.90 per ounce di Comex, New York. Sebelumnya, harga naik sebanyak 1,1 persen. Pada tanggal 25 November, logam menyentuh $ 1,226.40, terendah untuk kontrak paling aktif sejak 8 Juli. Indikator RSI 14-hari jatuh ke 30,44. Angka di bawah 30 biasanya sebagai sinyal grafik bahwa harga berpeluang untuk rebound. Emas menuju penurunan tahunan pertama sejak tahun 2000. Sebagian investor kehilangan kepercayaan terhadap logam sebagai tempat penyimpan nilai ditengah reli ekuitas AS dan inflasi yang rendah. Perak berjangka untuk pengiriman Maret turun 1,1 persen menjadi $ 19,682 per ounce di Comex. Harga telah jatuh 35 persen selama tahun ini. (brc)