Bloomberg (05/8) – Minyak WTI berayun diantara gain dan juga loss seiring dengan data pekerjaan A.S yang lebih lemah dari estimasi yang menghembus kecemasan bahwa pemulihan ekonomi kemungkinan akan tergoyahkan dalam konsumen minyak terbesar dunia. Kontrak berjangka berfluktuasi dii New York setelah jatuh sebanyak 0.9% pada tanggal 2 Agustus, sementara itu data payroll non-farm naik sebanyak 162.000 dibulan Juli, merupakan gain terkecil selama empat bulan terakhir, berdasarkan data dari Departemen Tenaga Kerja, selain itu peningkatan median sebesar 185.000 telah diperkirakan oleh para ekonom dalam survey Bloomberg.WTI untuk pengiriman September berada dilevel harga $107.18 per barel dalam perdagangan elektronik pada New York Mercantile Exchange, naik sebanyak 24 sen pada jam 12 siang waktu Singapura, volume seloruh kontrak berjangka yang diperdagangkan berada sebanyak 11% diatas rata-rata 100 hari, kontrak tersebut tergelincir sebanyak 95 sen menuju ke level harga $106.94 pada tanggal 2 Agustus.Sementara itu Brent oil untuk settlement dibulan September naik sebanyak 25 sen menuju ke level harga $109.20 per barel pada London-based ICE Futures Europe exchange, acuan Eropa tersebut berada dilevel premium sebanyak $2.04 bagi kontrak WTI, dengan spread sebanyak $2.01 pada tanggal 2 Agustus, yang memperluas untuk pertama kalinya selama tiga hari terakhir.(tito)
|