Reuters (05/8) - TOKYO – Index Nikkei Jepang siap dibuka menguat dihari Senin ini, dan kemungkinan akan menguji sebuah level tertinggi selama 1 ½ pekan terakhir, setelah Wall Street membukukan sebuah rekor penutupan lainnya dihari Jumat pekan lalu, namun menguatnya yen dapat meredam gain tersebut. Para pemain di market memperkirakan Index Nikkei ditransaksikan antara level 14,300 dan 14,600, setelah melonjak sebanyak 3.3% menuju ke level 14,466.16 dihari Jumat, sebuah level yang tidak terlihat sejak tanggal 25 Juli yang lalu, dalam sesi yang sebelumnya.Sementara itu Index Nikkei di Chicago ditutup pada level 14,320, turun 1.1% dari penutupan di Osaka sebanyak 14,480.Pihak pemberi kerja di A.S telah menambahkan sebanyak 162,000 pekerjaan dibulan Juli, yang berada dibawah estimasi median dalam polling yang dilakukan oleh Reuters sebanyak 184,000, tingkat pengangguran jatuh menjadi sebesar 7.4%.Dihari Jumat pekan lalu, Dow Jones industrial Average dan Index S&P 500 berakhir pada rekor tertinggi untuk hari kedua, membukukan sedikit kenaikan terlepas dari laporan pekerjaan yang bersifat mixed.Selain itu dollar mundur terhadap yen dan dapat menekankan pada sentiment di market, menurut Toyo's Hiwada, kuatnya mata uang yen telah mengganggu persaingan para eksportir Jepang secara luas begitu juga dengan pemulangan terhadap laba.Greenback jatuh menuju ke level terendahnya dilevel harga 98.66 yen setelah laporan dari A.S yang terlihat membuat pihak the Fed A.S yang lebih waspada mengenai menarik mundur program stimulus ekonominya, pasangan tersebut terakhir diperdagangkan pada level harga 98.94 yen berdasarkan data dari EBS. Para pemain di market mengatakan bahwa para investor juga tetap berfokus pada laba perusahaan.Perhatian sebelumnya akan tertuju pada Toyota Motor Corp yang telah melaporkan laba perusahaan tersebut setelah ditutupnya market pada hari Jumat pekan lalu. Pembuat mobil terbaik yang paling banyak terjual tersebut mengambil jarak waspada pada outlook laba mereka, kesemasan terhadap pergerakan mata uang dan juga sebuah penurunan di Thailand dan market yang sedang berkembang lainnya, bahkan seiring dengan laba pada penjualan yang baru diluar negeri yang telah mengangkatnya menuju sebuah laba kuartal yang mendekati rekor.(tito)
|