Marketwatch, (21/8) -- Kontrak berjangka emas bergerak turun pada perdagangan elertronik hari Rabu seiring dengan penguatan dolar AS, dengan transaksi yang relatif sepi menjelang rilis risalah rapat FOMC bulan Juli lalu hari ini. Emas Comex untuk pengiriman Desember kehilangan $1.50 atau 0.1% di $1,371.10 per ounce, memangkas gain yang didapat kemarin sebesar $6.90 di lantai perdagangan NYMEX.Peralihan harga ke area negatif ini muncul setelah dolar AS mengalami apresiasi, dengan index dollar ICE naik ke 80.937 dari 80.901 pada Selasa sore di Amerika Utara.Ketika mata uang AS naik, emas berdenominasi dolar cenderung akan jatuh karena harga menjadi terlihat lebih mahal bagi pemegang euro, yen atau unit mata uang lainnya.Emas juga telah terbukti sangat sensitif terhadap kebijakan moneter AS, sebagian karena kebijakan ultra-longgar dari Federal Reserve yang telah mendorong orang-orang membeli emas sebagai lindung nilai terhadap inflasi.Mengingat pengaruh kebijakan, emas berjangka bisa bereaksi terhadap risalah dari pertemuan kebijakan terbaru The Fed bulan Juli lalu. Notulen tersebut rencananya akan dirilis pukul 2 siang waktu AS bagian Timur hari Rabu dan diperkirakan dapat memberikan petunjuk lebih lanjut tentang kapan bank sentral AS itu akan mulai memangkas skala stimulusnya.Tapi meski pembelian obligasi the Fed dan sikap pelonggarannya dipandang sebagai hal yang mendukung emas, tidak semua orang setuju bahwa akhir dari pelonggaran kuantitatif akan menekan harga emas.Dalam sebuah wawancara dengan HardAssetsInvestor.com, direktur investasi dari World Gold Council, Marcus Grubb mengatakan bahwa bahkan ketika the Fed akhirnya menaikkan suku bunga acuan, emas masih bisa menguntungkan, asalkan inflasi juga mengalami akselerasi.'Analisis kami menunjukkan bahwa bahkan jika benar suku bunga [disesuaikan dengan inflasi] adalah positif di Amerika Utara, itu masih bisa bullish untuk harga emas. Tapi itu bukanlah persepsi yang ada dibanyak orang,' katanya.Mereka berpikir bahwa dengan dimulainya kenaikan suku bunga, akan menjadi negatif bagi emas. Ini tidak sesederhana itu. Jika inflasi meningkat juga, dan tingkat riil tetap relatif rendah, maka sebetulnya tidak bearish juga untuk harga emas,' tambah Grubb. (brc)
|