Tokyo, AFP (20/08) – Bursa saham Tokyo jatuh 2,63 persen pada hari Selasa, mengikuti arahan negatif lebih lanjut dari Wall Street atas spekulasi bahwa Federal Reserve AS akan segera memulai penurunan skala program stimulus moneter.Indeks Nikkei 225 ditutup 361,75 poin lebih rendah di posisi 13,396.38 karena yen menguat terhadap dolar, sementara indeks Topix dari seluruh saham bagian pertama menyerah 2,08 persen atau 23,86 poin menjadi 1,125.27. "Di tengah kurangnya isyarat perdagangan dan sentimen menghindar risiko, investor ritel yang mendorong pasar dan perdagangan terfokus ke saham-saham perusahaan nonbluechips,"kata Takuya Takahashi, ahli strategist senior dari Daiwa Securities. Ia memperkirakan perdagangan masih berlanjut seperti ini hingga akhir bulan karena tidak adanya katalis yang berarti. "Di dalam negeri, berita yang terkait dengan kenaikan pajak konsumsi, pemotongan pajak perusahaan, dan strategi pertumbuhan bisa menjadi pendorong pasar yang potensial," katanya kepada Dow Jones Newswires."Secara global, isyarat perdagangan masih akan kurang sampai serangkaian rilis indikator ekonomi AS pada bulan September menjelang pertemuan kebijakan Federal Reserve terbaru," katanya. "Tapi saya berpikir kejatuhan hari ini bukanlah tanda awal dari tren penjualan yang baru," kata Katsuhiro Kondo, seorang pialang dari Tokai Tokyo Securities. Dalam perdagangan forex, dolar bertahan pada 97,31 yen, turun dari 97,56 yen di New York hari Senin, sementara euro dibeli dengan harga 1,3338 dolar dan 129,88 yen, dibandingkan dengan 1,3334 dolar dan 130,09 yen di sesi sebelumnya. (brc)