Bloomberg, (21/8) - Indeks saham acuan Asia jatuh untuk perdagangan hari kelima di level terendah dalam enam minggu terakhir sebelum rilis risalah/notulen pertemuan Federal Reserve AS bulan Juli lalu. MSCI Asia Pacific Index turun 0,7 persen menjadi 130,68 pada pukul 12:20 di Hong Kong, dengan semua dari 10 kelompok industri pada indeks yang jatuh. Indeks tersebut turun 3,3 persen dalam empat hari terakhir ke level penutupan terendah sejak 9 Juli.Indeks Topix Jepang turun 0,9 persen, sedangkan indeks Kospi Korea Selatan kehilangan 1 persen. Indeks S&P/ASX 200 Australia naik 0,5 persen dan Indeks NZX 50 Selandia Baru menguat 0,9 persen. Straits Times Index, Singapura tergelincir 0,3 persen dan Indeks Hang Seng Hong Kong turun 1,1 persen, sementara Shanghai Composite China naik 0,1 persen. Pasar saham Taiwan ditutup karena ancaman badai tropis.Indeks Topix Jepang naik 31 persen tahun ini hingga kemarin dan menjadi pasar ekuitas berkinerja terbaik di dunia di tengah optimisme bahwa Perdana Menteri Shinzo Abe akan mendorong pertumbuhan melalui reformasi ekonomi, sementara bank sentralnya memberikan stimulus yang mencapai rekor untuk memacu pemulihan ekonomi.Saham-saham Jepang memperpanjang penurunan dan yen naik setelah Otoritas Regulasi Nuklir Jepang mengatakan bahwa pihaknya berencana untuk menaikan tingkat keparahan kebocoran air radioaktif dari PLTN Tokyo Electric Power (Tepco) di pabrik nuklir Fukushima ke level tiga dari level satu pada skala tujuh Level. Saham Tepco anjlok 13 persen menjadi 536 yen.Pasar saham Asia yang bergolak sejak awal pekan ini di tengah kekhawatiran arus keluar modal karena ekspektasi pemangkasan stimulus. Investor asing kemarin telah melakukan penjualan bersih $ 359 milyar saham Thailand, jumlah tertinggi ketiga dalam satu dekade terakhir menurut data bursa yang dikumpulkan oleh Bloomberg. Indeks SET Thailand merosot 2 persen kemarin, penutupan terendah sejak 24 Juni. Indeks Harga Saham Gabungan Indonesia turun 3,2 persen kemarin, memperpanjang kerugian sampai 20 persen dari level puncaknya tahun ini. IHSG rebound 0,8 persen pagi ini.Emerging markets dari Brasil hingga Indonesia telah menaikan biaya pinjaman pada tahun 2013 untuk mencoba untuk membantu menahan depresiasi mata uangnya atas prospek berkurangnya stimulus moneter AS sehingga akan membatasi permintaan untuk aset di negara-negara berkembang. (brc)
|