Reuters, (7/6) - Dolar AS masih mempertahankan kerugian pagi ini di Asia setelah mencatat penurunan harian terbesar dalam tiga tahun tearkhir terhadap yen - market menunggu dikeluarkannya data pekerjaan AS malam ini untuk mengukur tingkat kesehatan ekonomi terbesar di dunia tersebut. Para pedagang mengatakan tidak ada pemicu khusus terhadap aksi jual dolar semalam, meskipun pergerakan itu telah membantu tutupnya sebagian posisi beli menjelang laporan non-farm payrolls pukul 19:30WIB. Investor menjadi bullish terhadap dolar pada keyakinan bahwa data yang optimis akan mendorong Federal Reserve AS akan mulai menarik skala program pembelian obligasi bulanan senilai $ 85 milyar. Namun, dari data baru-baru ini yang memperlihatkan kondisi tidak konsisten dan kekhawatiran bahwa data pekerjaan nanti malam akan mengecewakan, memaksa beberapa pedagang untuk memangkas posisi belinya pada dolar. Ekonom yang disurvei oleh Reuters memperkirakan kenaikan 170.000 dalam pekerjaan, menyusul kenaikan berukuran serupa pada bulan sebelumnya. Setiap kekecewaan terhadap angka hasil bisa meredam pembicaraan mengenai penarikan program stimulus dari Federal Reserve. "Tampaknya pasar sedang memposisikan diri kepada angka hasil yang lebih lemah," kata analis dari Barclays Capital, yang memperkirakan kenaikan sebesar 175.000 pekerjaan. Dolar terakhir diperdagangkan di ¥ 97,32, naik sedikit dari Kamis sore di New York, di mana harga tergelincir lebih dari 2 persen, penurunan terbesar satu hari sejak Mei 2010 ke level terendah tujuh pekan di 95.90. Dolar juga melemah terhadap euro, yang naik 1,2 persen ke level tertinggi tiga bulan di $ 1,3306. Dolar tercatat pada posisi $ 1,3244, sedikit berubah dari posisi Kamis sore di New York. Pelemahan dolar umum membantu komoditas berdenominasi USD untuk memulihkan sebagian kerugian yang terjadi baru-baru ini. (brc)