Bloomberg, (23/5) - Saham berjangka Eropa turun setelah data dari China menunjukkan aktivitas manufaktur yang terkontraksi dan karena investor menunggu rilis data yang mungkin akan menunjukan kelanjutan dari kontraksi aktivitas industri dikawasan euro. Indeks berjangka AS dan saham-saham Asia juga turun. Kontrak pada indeks Euro Stoxx 50, acuan untuk kawasan euro, kehilangan 1,6 persen menjadi 2.781 pada 07:13 am di London. Kontrak pada Indeks FTSE 100 Inggris turun 1,4 persen, Kontrak pada indeks Standard & Poor 500 turun 0,7 persen, sedangkan indeks MSCI Asia Pacific anjlok 3,5 persen. "Pasar saham Eropa terlihat cenderung untuk dibawa," ungkap Chris Weston, kepala strategi pasar dari IG Markets di Melbourne. "Data PMI Eropa akan menjadi fokus, dan sementara pasar mengharapkan sedikit adanya pemulihan baik di Jerman maupun Perancis yang saat ini masih tenggelam dalam kontraksi ekonomi." Manufaktur China mengalami kontraksi pada bulan Mei untuk pertama kalinya dalam tujuh bulan lalu, berdasarkan rilis data yang ditunjukan hari ini. Pembacaan awal indeks pembelian manajer (PMI) untuk manufaktur China turun menjadi 49,6 pada bulan Mei dari 50,4 di bulan sebelumnya, HSBC Holdings Plc dan Markit Economics mengatakan hari ini. Angka tersebut tidak menjawab estimasi median sebesar 50,4 dalam survei Bloomberg News. Angka 50 adalah garis pemisah antara ekspansi dan kontraksi aktivitas. Laporan terpisah dari Markit Economics hari ini mungkin akan menunjukkan bahwa kontraksi dalam industri manufaktur Jerman dan Perancis masih terus berlanjut. Indeks pembelian manajer (PMI) untuk Jerman berada di 48,5 pada bulan Mei dari 48,1 pada bulan April dan untuk Perancis berada di 44,7, dibandingkan 44,4 menurut proyeksi ekonom. (brc)