E-finet (18/03) – Bursa saham Hong Kong berakhir rendah mengikuti pelemahan kinerja pasar regional di tengah kekhawatiran baru seputar krisis utang Eropa karena kontroversi bailout Siprus. Blue-chip Index Hang Seng turun 449,75 poin, atau 2,0%, ke posisi 22,083.36, level terendah sejak 4 Desember 2012. Volume perdagangan mencapai HK$78.23 milyar, turun dari HK$102.78 milyar di hari Jumat lalu. Siprus mengusulkan pajak untuk para deposan bank yang belum pernah terjadi sebelumnya sebagai bagian dari upaya untuk mengamankan bailout Eropa. Langkah ini dapat mengikis keyakinan para penabung di blok mata uang tunggal dan memicu kekhawatiran penularan krisis di negara lainnya yang mengarah ke aksi jual terhadap aset berisiko, termasuk saham. Namun, Siprus berbeda dari Yunani atau Italia, kata Steven Leung, direktur penjualan institusional dari UOB KayHian. "Saya tidak berpikir bahwa dampaknya akan berlangsung lama." Dia menunjukkan bahwa HSI telah jatuh sekitar 8% sedangkan China Enterprises Index turun 13% dari puncak intraday 2013 yang tercapai pada tanggal 4 lalu. "Koreksi telah sangat curam hingga ke level 22.000, saatnya bagi investor untuk fokus kepada saham-saham atau sektor yang telah turun begitu banyak bandingkan fundamental mereka yang tidak seburuk itu, seperti saham properti China dan semen atau gas," kata Leung. Pelemahan berbasis luas di blue chips, saham-saham yang mencatat kerugian lebih dari 3,0% termasuk Wharf, Sino Land, Li & Fung, China Resources Enterprise, Tencent, AIA , Belle, Macau Sands China, dan China Life. (brc)