AFP (16/01) -- Dollar naik terhadap yen di Asia pada hari Kamis ini
mengikuti data AS yang naik yang telah memicu spekulasi bahwa Federal
Reserve akan mengumumkan stimulusnya pada bulan ini.Dollar AS
dibeli pada level 104.73 yen di Tokyo pada perdagangan siang hari ini,
naik dari level 104.59 yen di New York pada hri Rabu dan euro naik ke
level 142.64 yen dari level 142.29 yen, mengalami rebound pasca memukul
Eropa pasca rilis data pertumbuhan ekonomi Jerman yang turun.Euro juga menguat ke level $1.3621 dari $1.3606.Dollar
juga naik terhadap mata uang Australia kaitannya dengan pengaruh dari
laporan Canberra yang menunjukkan ekonomi turun sebanyak 22,600
pekerjaan pada bulan lalu. Dollar Australia turun ke level 87.96 sen AS,
level terendahnya dalam tiga tahun terakhir, dari level 89.03 sen pada
hari sebelumnya.Pada hari Rabu, Federal Reserve merilis 'Beige
Book' yang menunjukkan ekonomi AS tumbuh secara 'sedang', dengan harga
dan upah yang turun.Meningkatkan optimisme bagi investor
mengenai indeks kondisi bisnis umum Federal Reserve Bank of New York
yang menunjukkan aktivitas manufaktur di New York mencapai level
tertingginya dalam lebih dari satu tahun terakhir. Selain itu Departemen
Tenaga Kerja AS melaporkan bahwa indeks harga produsen naik sebesar
0.4%, naik tipis diatas perkiraan.Laporan-laporan tersebut
muncul pasca Bank Dunia menaikan perkiraannya mengenai pertumbuhan
ekonomi global dan sejaaln dengan DPR AS menyetujui pengeluaran sebesar
$1.1 triliun untuk tahun fiskal 2014.Dollar AS naik terhadap mata uang Asia-Pacific lainnya.Dollar
naik ke level Sg$1.2737 dari Sg$1.2712 pada hari Rabu, Dollar berada
pada level 1,063.70 won dari 1,062.79 won, dan Dollar berada pada level
45.06 pesos dari 44.99 pesos.Dollar catat gain pada level 61.62
rupees dari level 61.57 rupees, Dollar berada pada level 12,120 rupiah
dari level 12,078 rupiah, dan Dollar berada pada level 32.90 baht dari
level 32.86 sementara Dollar tidak berubah pada level Tw$30.09. (bgs)