Bloomberg, (25/11) - Saham-saham China menghapus kerugian awal mengikuti
reli saham defensif yang menutupi penurunan besar pada saham China
Petroleum & Chemical Corp.China Petroleum, yang juga dikenal
sebagai Sinopec mencatat kejatuhan paling tajam dua bulan terakhir
setelah ledakan pipa di Qingdao yang menewaskan sedikitnya 52 orang.
China Spacesat Co dan China Avic Avionics Equipment Co naik setelah
pemerintah memberlakukan zona udara yang dilindungi di Timur Laut China.The
Shanghai Composite Index sedikit berubah pada level 2,195.46 pukul
10:31 pagi waktu setempat. Sinopec, yang memiliki bobot terbesar kelima
pada indeks tersebut mengatakan bahwa operasional di kompleks produksi
'super-besar' di kota Qingdao akan terganggu setelah terjadi kebocoran
pipa dan ledakan. Sementara itu, pemerintah China mengatakan militer
akan mengambil 'langkah-langkah darurat defensif' jika ada pesawat yang
memasuki zona tanpa melaporkan rencana penerbangan atau mengidentifikasi
diri.'Sinopec adalah salah satu saham yang memiliki bobot
terbesar sehingga penurunan pada saham tersebut memberikan tekanan
terhadap indeks,' kata Wang Weijun, ahli strategi dari Zheshang
Securities Co di Shanghai. 'Saham Militer terkadang bisa menjadi
event-driven. Ketika ada ketegangan antara China dan Jepang, mereka bisa
bergerak banyak.'Indeks Shanghai naik 2,8 persen selama pekan
lalu, terbesar dalam dua bulan terakhir setelah Partai Komunis berjanji
untuk mempermudah aturan investasi swasta dan kebijakan satu anak.Indeks CSI 300 naik 0,1 persen menjadi 2,400.75 hari ini sementara Hang Seng China Enterprises Index sedikit berubah. (brc)