New York, 09/10 (Bloomberg) – Emas mencatat kejatuhan paling tajam dalam seminggu terakhir, kembali turun di bawah $ 1.300 per ounce setelah kelanjutan kenaikan dolar dan impor emas yang merosot di India sebagai konsumen emas terbesar di dunia saat ini. Indeks US Dollar Bloomberg US Dollar, yang mengukur kinerja greenback terhadap 10 mitra dagang utama AS, naik ke level tertinggi satu minggu sehingga membatasi permintaan untuk logam mulia sebagai aset alternatif. Pembelian emas dan perak oleh India pada bulan September adalah senilai $ 800 juta, dibandingkan dengan $ 4.6 milyar di tahun sebelumnya, berdasarkan data dari Departemen Perdagangan negara itu yang dirilis hari Rabu. "Dolar adalah pemenang untuk hari ini," ungkap Phil Streible, senior broker komoditas dari RJ O'Brien & Associates di Chicago dalam sebuah wawancara telepon. "Harga berada di bawah tekanan karena permintaan fisik juga mengalami penurunan." Emas berjangka untuk pengiriman Desember turun 1,3 persen untuk diselesaikan pada level $ 1,307.20 per ounce pukul 1:39 p.m. di Comex, New York, penurunan terbesar sejak 1 Oktober lalu. Sebelumnya, harga menyentuh $ 1,294.60, terendah sejak 2 Oktober. The Federal Reserve dijadwalkan untuk merilis notulen rapat FOMC bulan lalu pada hari ini ketika saat itu para pembuat kebijakan secara tak terduga menahan diri dari mengurangi stimulus moneter seperti yang banyak diperkirakan. Bullion merosot 22 persen tahun ini akibat kekhawatiran bahwa bank sentral akan melakukan tapering dari program pembelian obligasi bulanan senilai $85 milyar seiring membaiknya ekonomi. Janet Yellen, yang saat ini menjabat sebagai wakil ketua the Fed dan salah satu arsitek dari program stimulus AS akan dicalonkan untuk menggantikan Ben S. Bernanke, kata seorang pejabat Gedung Putih dalam sebuah pernyataan e-mail kemarin. Shutdown pemerintah AS telah menghentikan rilis dari beberapa laporan ekonomi, termasuk data payrolls pada 4 Oktober lalu mengikuti kebuntuan yang tetap ada di anggota parlemen untuk mengesahkan anggaran dan menaikkan batas utang negara . (brc)