Bloomberg
 (9/10) – Komoditi emas jatuh untuk hari kedua di New York seiring 
pertimbangan para investor pada kebuntuan antara otoritas A.S terhadap 
batas hutang serta shutdown pemerintahan dan inplikasi untuk stimulus 
moneter oleh the Fed.Emas anjlok 22% tahun ini pada ekspektasi 
bahwa the Fed akan mengurangi pembelian obligasinya seiring peningkatan 
ekonomi, sementara itu pihak Gedung Putih bersiap untuk memilih Janet 
Yellen, yang merupakan arsitek kunci dari program stimulus the Fed, 
untuk dapat memimpin bank sentral seiring pernyataan Presiden Obama 
bahwa beliau mau berbicara dengan partai Republik mengenai apapun 
seketika pihak otoritas mengakhiri penutupan sektor pemerintahan dan 
meningkatkan otoritas pinjaman.“Pergerakan emas akan muncul dari
 bagaimana pandangan orang pada kemungkinan bahwa langkah pengurangan 
program pembelian obligasi the Feddimulai tahun ini.” Menurut Mark To, 
kepala riset pada Wing Fung Financial Group, trader dan refiner yang 
berbasis di Hong Kong.Sementara itu emas untuk pengiriman 
Desember jatuh 1.1% ke level harga $1,310.20 per ons dibursa Comex New 
York pada jam 8 pagi, volume perdagangan kontrak berjangka berada 
dilevel 19% dibawah rata-rata 100 hari terakhir untuk saat ini, 
berdasarkan data Bloomberg, bullion untuk pengiriman segera terjatuh 
0.7% ke level harga $1,309.59 di London.Sedangkan asset dalam 
SPDR Gold Trust, ETP terbesar berbasis bullion kemarin telah 
berkontraksi menjadi sebanyak 898.18 metrik ton, yang paling sedikit 
sejak Februari 2009, selain itu komoditi emas akan menjadi sebuah 
penjualan “slam dunk” pada tahun depan karena ekonomi A.S akan 
memperpanjang pemulihannya setelah otoritas menyelesaikan kebuntuan yang
 terjadi, menurut pernyataan Jeffrey Currie, kepala riset komoditas pada
 Goldman Sachs Group Inc.(tito)
 






