New York, 29/10 (Bloomberg) – Emas berjangka menurun dari level lima minggu tertingginya karena reli dolar yang menahan permintaan untuk logam sebagai alternatif investasi sebelum pembuat kebijakan Federal Reserve bertemu untuk membahas kebijakan moneter AS lebih lanjut. Greenback naik ke level tertinggi satu minggu terhadap 10 mata uang utama lainnya sebelum the Fed memulai pertemuan kebijakannya selama dua hari. Tingkat harga grosir turun secara tak terduga pada bulan September, membatasi daya tarik emas sebagai lindung nilai terhadap inflasi. Energi berjangka juga turun hari ini. "Kurangnya berita fundamental bullish baru membuat para pembeli menahan diri," kata Jim Wyckoff, analis senior dari Kitco Inc, sebuah perusahaan riset dari Montreal. "'Pasar luar' yang menjadi kunci pergerakan emas juga dalam posisi bearish harian untuk logam mulia – menguatan indeks dolar AS dan melemahnya harga minyak mentah." Emas berjangka untuk pengiriman Desember turun 0,5 persen untuk diselesaikan pada level $ 1,345.50 per ounce pukul 1:36 p.m. di Comex, New York. Kemarin, harga mencapai $ 1,361.80, tertinggi untuk kontrak teraktif sejak 20 September. Federal Open Market Committee mulai bertemu hari ini dan besok untuk mempertimbangkan apakah akan mulai memangkas pembelian obligasi bulanan senilai $85 milyar. Namun, menurut ekonom yang disurvei oleh Bloomberg pekan lalu, para pembuat kebijakan di bank sentral AS tersebut akan menunda pengurangan skala stimulusnya sampai Maret mendatang. Tahun ini, emas telah merosot sebesar 20 persen, menuju penurunan tahunan pertamanya sejak tahun 2000. Beberapa investor telah kehilangan kepercayaan terhadap logam kuning tersebut sebagai tempat penyimpan nilai tengah reli ekuitas AS ke rekor baru dan inflasi yang tetap rendah meski telah dipacu oleh stimulus. Kepemilikan di SPDR Gold Trust, exchange -traded fund terbesar berbasis logam telah jatuh sebesar 35 persen tahun ini. Pada pekan lalu, mencatat turun ke level terendah sejak Februari 2009. (brc)