Disclaimer : Semua artikel dan konten yang terdapat dalam portal ini hanya bersifat informasi saja. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari portal kami.

30 Oktober 2013

Bursa Tokyo naik 1.22 persen pada sesi pagi

AFP, (30/10) -- Bursa saham Tokyo naik 1,22 persen pada Rabu pagi setelah Wall Street pecah rekor yang dipicu oleh ekspektasi bahwa Federal Reserve AS akan mempertahankan langkah stimulus agresif pada pertemuan FOMC hari ini.Indeks Nikkei 225 bertambah 174,92 poin menjadi 14,500.90 pada istirahat sesi pagi, sedangkan indeks Topix dari seluruh saham bagian pertama naik 1,08 persen, atau 12,87 poin, menjadi 1,206.37.Saham-saham juga didukung oleh dolar yang lebih kuat, ditransaksikan pada level 98,16 yen, dibandingkan level 98,17 yen di New York hari Selasa sore dan 97,55 yen di Tokyo kemarin.Ada juga keuntungan tambahan yang didukung oleh antusiasme global secara keseluruhan untuk ekuitas, dengan pendapatan perusahaan yang solid mestimulus sentimen pembelian lebih lanjut, kata para analis .Musim pendapatan Jepang mulai memasuki masa sibuknya pekan ini dengan Honda, Nintendo dan Toshiba adalah di antara perusahaan yang akan melaporkan hasil pendapatan mereka hari ini.Di Wall Street, Dow Jones naik 0,72 persen dan S & P 500 naik 0,56 persen, keduanya mencatat level tertinggi sepanjang masa, sementara Nasdaq bertambah sebesar 0,31 persen.Investor sedang menunggu untuk melihat apa yang akan dikatakan oleh para pembuat kebijakan bank sentral AS, the Fed tentang perekonomian setelah pertemuan kebijakan dua hari mereka yang akan diakhiri hari Rabu waktu setempat, sebagai isu kunci terhadap 'waktu' pemangkasan stimulus.'Dampak jangka pendek dari penguatan dolar serta simpati umum untuk ekuitas setelah Wall Street mencetak rekor baru  cukup untuk mendorong Nikkei lebih tinggi,' kata general manager dari SMBC Nikko Securities, Hiroichi Nishi.Strategist ekuitas dari CLSA, Nicholas Smith menambahkan : 'Laporan laba tampaknya terlihat cukup baik sejauh ini, tapi antusiasme investor yang biasanya bisa mengiringi tampaknya masih agak kurang.'Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe, yang mulai menjabat pada Desember tahun lalu, telah bersumpah untuk menyeret negara keluar dari masa deflasi selama 15 tahun dengan mengeluarkan kebiajakan pengeluaran pemerintah yang aktif dan ditambah dengan pelonggaran moneter besar oleh bank sentral.Kebijakan tersebut telah membantu mendorong yen turun dan menaikkan harga saham. Yen yang lemah baik untuk eksportir Jepang karena membuat produk mereka menjadi lebih kompetitif di luar negeri dan meningkatkan keuntungan saat dikonversikan.Data pemerintah yang dirilis sebelum pasar dibuka menunjukkan tingkat produksi pabrik Jepang naik pada bulan September; ini menambah bukti bahwa ekonomi terbesar ketiga di dunia tersebut telah mengumpulkan momentum. (brc)