Reuters (24/10) – Sebuah peningkatan dalam aktifitas pabrik di China
telah memicu sebuah pemulihan dalam saham dunia dihari Kamis, melalui
sinyal pertumbuhan yang lamban di Eropa yang telah menghentikan gain
serta menyeret mata uang euro turun dari puncaknya selama dua tahun
terakhir terhadap dollar.Dengan ekspektasi bahwa the A.S akan
mempertahankan program stimulusnya tanpa adanya perubahan hingga tahun
depan yang masih mendominasi market, awal yang baru dari index PMI telah
mengingatkan investor bahwa kondisi ekonomi global sedang meraih
momentum secara perlahan.Besarnya aktifitas sektor pabrik di
China telah mencapai tujuh bulan tertingginya bulan ini, berdasarkan
survey HSBC, yang mengurangi kecemasan tentang sebuah penurunan dalam
ekspor China yang akan mengarah pada melemahnya demand global.Data
tersebut telah membantu mengangkat index FTSEurofirst 300 Eropa sebesar
0.3% dipertengahan hari, yang mensupport saham pertambangan serta
industri dengan para investor yang juga sedang mencari perusahaan
otomotif yang akan untung dari sebuah peningkatan dalam demand China. Selain
itu saham A.S diperkirakan untuk pembukaan yang lebih tinggi, meski
data aktifitas pabrik untuk kondisi ekonomi terbesar dunia yang
dijadwlkan nanti kemungkinan akan memperlihatkan sedikit penurunan
selama satu periode ketika pemerintahan mengalami shutdown secara
parsial.Secara keseluruhan index ekuitas MSCI telah bertambah
0.1%, perlahan melacak penurunan sebesar 0.6% dihari Rabu kemarin,
ketika market diguncang oleh kecemasan bahwa sebuah lonjakan dalam
tingkat jangka pendek di China dapat mempengaruhi pertumbuhan.PELEMAHAN DOLLAR.Mata
uang dollar masih tetap lemah seiring dengan yield treasury A.S yang
ditransaksikan mendekati level terendahnya dalam tiga bulan terakhir
setelah lemahnya data payroll dipekan ini yang telah membujuk banyak
investor bahwa the Fed tidak akan mengurangi pembelian obligasinya
hingga 2014.Penjualan dollar telah mengangkat nilai mata uang
euro ke level $1.3824, yang terkuat sejak November 2011, meski para
analis mengatakan bahwa terdapat sedikit keyakinan dibalik pergerakan
tersebut.Euro terakhir berdiri dilevel $1.3772 sementara yield
obligasi10 tahun dari Jerman berada datar dilevel 1.77%, yang
memperlihatkan sedikit reaksi pada angka PMI.Index PMI Markit
untuk ke 17 Negara di wilayah euro telah memperlihatkan penurunan
aktifitas bisnis secara perlahan dibulan Oktober pasca sebuah
peningkatan dibulan September, meski hal tersebut telah
mengkonfirmasikan bahwa pemulihan ekonomi kawasan tersebut sedang
mengakar.(tito)