VoaIndonesia, (30/9) -- Pemerintah Amerika hari Minggu kemarin bergerak menuju penghentian operasinya, yang pertama dalam 17 tahun, setelah DPR yang didominasi fraksi Republik menuntut penundaan pelaksanaan program perawatan kesehatan Presiden Barack Obama selama satu tahun jika ingin tetap mendanai operasi pemerintah. Tidak lama setelah tengah malam, DPR menyetujui amandemen yang melanjutkan pendanaan pemerintah sampai 15 Desember, sambil memerintahkan penundaan dalam penerapan Undang-Undang Perawatan Terjangkau dan menghapuskan pajak atas sebagian perangkat medis. Menjelang kemungkinan penghentian sebagian kegiatan pemerintah Senin tengah malam, Gedung Putih dan Senat yang didominasi fraksi Demokrat telah mengecam rencana Partai Republik tersebut, yang hampir pasti tidak akan lolos di Senat ataupun mendapat persetujuan presiden. Para anggota DPR juga menyepakati upaya untuk tetap membayar gaji para anggota militer jika pemerintah berhenti beroperasi untuk sementara. DPR yang didominasi fraksi Republik telah menolak sebuah RUU yang diajukan Senat yang memungkinkan pemerintah tetap beroperasi sampai 15 November. Banyak anggota DPR menolak kesepakatan apapun yang akan menjamin pendanaan undang-undang perawatan kesehatan. Baik DPR maupun Senat tidak dijadwalkan bersidang hari Minggu. Sidang Senat berikutnya dijadwalkan Senin siang waktu setempat. Jika kedua majelis di Kongres itu tidak segera mencapai kesepakatan anggaran, ratusan ribu pegawai federal akan dirumahkan untuk sementara dan banyak program pemerintah akan dihentikan.
|
30 September 2013
Pemerintah AS Semakin Dekat Menuju Penghentian Operasi Sementara
September 30, 2013
News Market