Bloomberg (30/9) – Dollar jatuh menuju sebulan terendahnya terhadap yen seiring dengan perdebatan mengenai anggaran politik yang dapat mengancam pada sebuah langkah penutupan terhitung mulai besok. Mata uang A.S telah memperpanjang penurunan mingguan terbesarnya terhadap yen selama lebih dari sebulan lamanya dengan pihak Kongres yang mengalami kebuntuan terhadap partai Republik yang bersikeras untuk menunda hukum layanan kesehatan tahun 2010. Yen naik terhadap sebagian besar mata uang utama lainnya dan telah mencapai tiga pekan tertinggi per euro seiring dengan meningkatnya demand untuk tingkat keamanan dengan pemerintahan dari PM Italia Enrico Letta yang berada diujung keruntuhan setelah sekutu dari mantan pemimpin Silvio Berlusconi yang mengatakan bahwa mereka berencana untuk menghentikan kabinet. “Market sedang berwaspada dan hal itu yang mengarahkan perdagangan safe haven pada saat ini” menurut Stan Shamu, market strategist dari IG Ltd. di Melbourne, “Mata uang yen terlihat mendapatkan pijakan kuat terhadap apapun”. Sedangkan dollar telah menyentuh level harga 97.53 yen, yang terkecil sejak tanggal 29 Agustus sebelum ditransaksikan sebanyak 0.4% berada diposisi yang lebih rendah dilevel harga 97.87 yen pada jam 8:10 di Tokyo, sementara itu mata uang Jepang telah bertambah sebanyak 0.6% menuju ke level 132.09 versus tender umum ke 17 negara Eropa dan telah mencapai level 131.38, level yang terkuat sejak tanggal 9 September, selain itu mata uang euro turun 0.2% menuju ke level harga $1.3494. “Sandiwara merajalela dan penghindaran terhadap resiko meningkat”menurut pernyataan dari Kit Juckes, global strategist pada Societe Generale SA di London, dalam catatannya kepada kliennya, “A.S masih sedang mengarah menuju sebuah langkah penutupan, sementara pemerintah italia sedang bergerak menuju sebuah voting yang kemungkinan mendahului pemilihan, selain itu yen naik dan mata uang euro turun.(tito)