Bloomberg, (12/8) - Yen menguat terhadap sebagian besar dari 16 mata uang utama setelah pejabat bank sentral AS memperingatkan untuk tidak berlebihan terhadap optimisme ekonomi dan saham-saham Asia juga jatuh pagi ini, mendorong permintaan untuk aset haven. Yen menguat terhadap dolar AS untuk hari kedua setelah Federal Reserve Bank of St Louis, James Bullard kemarin mengatakan bahwa para pembuat kebijakan harus berhati-hati dalam mengubah kebijakan yang hanya berdasarkan perkiraan ekonomi mereka. Ekonom memprediksi laporan hari ini akan menunjukkan kenaikan atas harga konsumen (CPI) AS yang melambat di bulan lalu. Poundsterling bertahan di dekat level terkuat dalam enam minggu terakhir terhadap euro sebelum rilis data yang mungkin akan menunjukan kenaikan pada penjualan ritel Inggris.Yen naik 0,3 persen menjadi 97.89 per dolar pada pukul 9:48 pagi di Tokyo setelah naik 0,1 persen kemarin. Mata uang Jepang itu naik 0,2 persen menjadi 129,86 per euro. Mata uang bersama Eropa, euro naik 0,1 persen menjadi $ 1,3266. Poundsterling sedikit berubah pada posisi 85,47 pence per euro dibandingkan kemarin, ketika menyentuh 85,28, terkuat sejak 4 Juli.Index saham MSCI Asia Pacific turun 0,3 persen, menuju penurunan pertamanya dalam sepekan terakhir.Perkiraan dari Federal Open Market Committee (FOMC) 'cenderung terlalu optimis selama beberapa tahun terakhir,' kata Bullard dalam pidatonya kemarin 'Mengingat pengalaman ini, saya pikir perlu dicermati dalam mengambil tindakan kebijakan berdasarkan perkiraan saja.'Bullard mendukung keputusan FOMC pada bulan Juli lalu untuk terus membeli obligasi setiap bulan senilai $ 85 milyar. Para pembuat kebijakan di AS tersebut mungkin akan mulai mengurangi pembelian asetnya pada bulan September, menurut 65 persen ekonom yang disurvei Bloomberg bulan ini.Departemen Tenaga Kerja AS akan merilis data inflasi hari ini yang kemungkinan naik sebesar 0,2 persen pada bulan Juli setelah gain 0,5 persen di bulan sebelumnya, berdasarkan jajak pendapat terpisah. (brc)
|