Tokyo, AFP (15/08) – Perdagangan saham Tokyo turun 2,12 persen pada sesi Kamis karena penguatan yen yang membantu menyeret turun pasar dan keteidakpastian seputar apakah Tokyo akan jadi menerapkan pemotongan pajak perusahaan. Indeks acuan Nikkei 225 kehilangan 297,22 poin menjadi 13,752.94, sedangkan indeks Topix dari seluruh saham bagian pertama jatuh 1,67 persen, atau 19,52 poin menjadi 1,151.82.Dalam sesi perdagangan Kamis, para investor berubah menjadi cemas setelah Menteri Keuangan Taro Aso menyatakan keraguannya tentang kemungkinan pemotongan pajak perusahaan yang tengah ramai dibicarakan.Pernyataan itu muncul setelah mendapat berita dari media baru-baru ini yang melaporkan bahwa Perdana Menteri Shinzo Abe telah mengatakan kepada instansi pemerintah untuk mempelajari kemungkinan mendorong langkah-langkah investasi sektor swasta.Aso merujuk kepada banyaknya pendirian bisnis di Jepang yang tidak membayar pajak perusahaan, dan pengurangan tarif pajak 'akan sedikit membantu ekonomi Jepang'.Kepala Sekretaris Kabinet, Yoshihide Suga juga membantah bahwa Abe telah mengeluarkan instruksi tersebut.Komentar tersebut mendorong investor untuk membuang dolar dan membeli yen yang dipandang sebagai mata uang safe haven. Yen yang lebih tinggi umumnya memiliki dampak negative kepada saham-saham Tokyo karena akan membuat ekspor Jepang menjadi lebih mahal di luar negeri.Bursa Tokyo juga terseret oleh lemahnya kinerja Wall Street dan hidupnya kembali kekhawatiran tentang akhir dari program stimulus Federal Reserve AS. (brc)
|