Bloomberg (15/8) – Dollar menguat setelah klaim tunjangan pengangguran di A.S yang jatuh pekan lalu ke level terendahnya selama hampir enam tahun terakhir, yang memicu terhadap spekulasi bahwa pihak the Fed akan mengurangi pembelian obligasi bulanannya yang senilai $85 Milyar. Greenback telah menghapus penurunan sebelumnya versus euro setelah biaya hidup di A.S naik dibulan Juli untuk bulan ketiga, mendukung perkiraan the Fed bahwa inflasi akan bergerak mendekat menuju target.Sementara itu dollar New Zealand menguat untuk hari kedua seiring ekspansi pada sektor manufaktur dalam laju tercepatnya selama Sembilan tahun terakhir, mata uang poundsterling Inggris juga naik menuju delapan pekan tertingginya terhadap dollar setelah penjualan retail di Inggris yang naik melebihi perkiraan.Selain itu Index Bloomberg U.S Dollar terapresiasi sebanyak 0.3% menuju ke level 1,027.92 pada jam 9:03 pagi di New York setelah sebelumnya naik sebanyak 0.4% menuju ke level 1,028.55, yang terkuat sejak tanggal 5 Agustus.Dollar gain sebanyak 0.2% menuju ke level harga $1.3230 per euro setelah melemah sebelumnya sebanyak 0.4%, mata uang A.S tersebut naik sebanyak 0.4% menuju ke level harga 98.481 yen, sementara mata uang Jepang turun sebanyak 0.2% bke level harga 130.31 per euro.(tito)
|