Bloomberg (15/8) – Dollar jatuh untuk pertama kalinya selama lima hari terakhir terhadap euro sebelum dirilisnya laporan dari pihak pemerintah bahwa para ekonom mengatakan bahwa mereka akan memperlihatkan inflasi harga konsumen yang akan tetap teredam, yang menepis perkara bagi pihak the Fed untuk memangkas stimulus.
Mata uang A.S telah melemah versus keseluruhan kecuali satu dari 16 mata uang lainnya seiring dengan ketua bank Federal St. Louis James Bullard yang mengatakan bahwa pihak otoritas harus berhati-hati dalam merubah arah yang sepenuhnya berdasarkan pada perkiraan ekonomi.Selain itu mata uang yen naik terhadap dollar setelah pihak pejabat pemerintah yang telah membantah sebuah laporan dari pihak media yang menyatakan bahwa pihak perdana menteri sedang mencari cara untuk memangkas pajak perusahaan, sementara itu dollar New Zealand menguat untuk hari kedua seiring dengan ekspansi di sektor manufaktur pada laju tercepatnya selama Sembilan tahun terakhir.Dollar jatuh sebanyak 0.3% menuju ke level harga $1.3292 per euro pada jam 9:45 pagi di London setelah naik sebanyak 1% selama empat hari sebelumnya, mata uang A.S tersebut turun sebanyak 0.3% menuju ke level harga 97.89 yen, sedangkan yen sedikit berubah berada dilevel harga 130.11 per euro setelah terapresiasi sebanyak 0.3%.(tito)