Bursa saham Asia melemah pada perdagangan saham Kamis (25/7/2013) didorong dari investor menimbang data ekonomi Amerika Serikat untuk mengukur nasib stimulus Federal Reserve.Indeks MSCI Asia Pacific melemah 0,6%. Indeks saham Topix Jepang melemah 0,7% seiring saham Canon Inc melemah 5,7%. Hal itu kaena perseroan memotong prediksi penjualan dan laba bersih. Indeks saham Korea Selatan Kospi melemah 0,3%. Indeks saham Australia melemah 0,4%.Selain itu, indeks saham Hong Kong Hang Seng melemah 0,1%. Indeks saham Shanghai menguat 0,4%. Sentimen yang mempengaruhi bursa saham Asia antara lain data ekonomi Amerika Serikat. Data penjualan rumah baru di Amerika Serikat naik 8,3% menjadi 497 ribu, dan merupakan level tertinggi sejak Mei 2008. Selain itu, mata uang negara berkembang yang melemah. Mata uang Ringgit Malaysia, Thai Bhat, dan Korea Selatan Won melemah 0,3%. Sementara itu, mata uang dolar Selandia Baru bergerak reli."Setiap orang fokus terhadap data sejak Bernanke mengatakan data ekonomi akan mempengaruhi kebijakannya. Dari perspektif kebijakan itu, The Fed salah satu bank sentral utama akan memperketat sehingga dolar akan naik," tutur Vice President of Foreign-Exchange Trading Mizuho Corporate Bank Ltd, Koji Iwata, seperti dikutip dari Bloomberg, Kamis pekan ini.Sementara itu, Tim Schroeder, Manager Pengana Capital Ltd menuturkan, pertumbuhan di Asia mengecewakan tidak hanya dari laba tetapi juga pendapatan perusahaan. Hal itu membuat pelaku pasar melakukan perubahan portofolio. Adapun saham-saham yang melemah seperti saham Nikon Corp melemah 5,1%. Saham Panasonic Corp melemah 1,6%. Saham Komatsu Ltd melemah 2% di bursa saham Jepang.