Bloomberg (12/7) – Dollar menguat terhadap euro, memangkas penurunan mingguan terbesarnya dalam lima pekan terakhir, seiring dengan taruhan para investor bahwa pihak the Fed akan menarik stimulus lebih cepat dari pihak ECB.Mata uang A.S naik versus sebagian besar dari 16 pesaing utamanya sebelim dirilisnya data A.S yang dikatakan oleh para ekonom dapat memperlihatkan peningkatan harga produsen dibulan Juni kemarin serta keyakinan konsumen yang meningkat.Euro sedikit berubah terhadap yen seiring dengan sebuah laporan yang memperlihatkan produksi dari sektor industri di wilayah tersebut yang menurun dibulanm Mei yang lalu, sementara itu dollar Australia telah melemah hingga hampir selama tiga tahun terendahnya versus greenback, poundsterling jatuh setelah konstruksi Inggris yang berkontraksi dibulan Mei yang lalu.Dollar terapresiasi sebanyak 0.5% menuju ke level harga $1.3025 per euro pada jam 8 pagi waktu New York setelah menyentuh dilevel harga $1.3207 Kamis kemarin, yang merupakan level terlemahnya sejak tanggal 21 Juni yang lalu, mata uang A.S telah tergelincir sebanyak 1.5% pekan ini, yang terbanyak sejak periode yang berakhir pada tanggal 7 Juni bulan lalu, yang naik sebanyak 0.6% berada dilevel 99.57 yen, bersiap untuk penurunan sebesar 1.6% dipekan ini, sementara mata uang euro sedikit berubah dilevel harga 129.71 yen.(tito)
|
15 Juli 2013
Dollar Gain Versus Euro
Juli 15, 2013
News Market