Bloomberg (26/03) – Bursa saham Hong Kong naik untuk hari kedua berkat reli saham-saham eksportir menjelang rilis laporan durable goods order yang diperkirakan rebound selama bulan lalu, mengimbangi kekhawatiran efek dari rencana bailout Siprus dan upaya China untuk membatasi kebijakan sektor properti. Hang Seng Index, bursa utama yang berkinerja terburuk kedua di dunia untuk tahun ini, naik 0,3 persen menjadi 22,311.08 pada penutupan perdagangan setelah jatuh 0,7 persen sebelumnya. Hang Seng China Enterprises Index turun 0,5 persen menjadi 10,925.13, memperkecil kerugian sebelumnya sebanyak 1,3 persen. "Terlihat uang mulai berputar dimana investor mulai mencari saham-saham yang telah jatuh tajam," kata Christian Kielland, managing director dari BTIG Hong Kong Ltd. "Pada akhirnya market akan naik juga. Disamping apa yang tengah terjadi di Eropa, Federal Reserve akan terus memompa uang tunai." Bursa saham Hong Kong baru-baru ini jatuh pada kekhawatiran bahwa China akan menambah kebijakan pembatasan properti dan pembuat kebijakan di Eropa tidak akan mampu untuk mengatasi krisis utang di kawasan tersebut. Bank sentral AS harus mempertahankan program pembelian asetnya karena pemotongan anggaran federal akan menahan pertumbuhan ekonomi dan pemulihan pasar tenaga kerja, kata Presiden Federal Reserve Bank of New York, William C. Dudley kemarin. Pesanan untuk barang tahan lama (durable goods order) di Amerika kemungkinan akan naik pada bulan Februari ke tingkat paling besar dalam lima bulan terakhir, menurut ekonom sebelum rilis laporan tersebut hari ini. Techtronic naik 2,2 persen di HK$18,70. Li & Fung Ltd, pemasok mainan dan pakaian untuk pengecer termasuk Wal-Mart Stores Inc di AS, naik 1,3 persen menjadi HK$10,94. Yue Yuen Industrial (Holdings) Ltd, pemasok sepatu untuk Nike Inc dan Adidas AG, naik 2,6 persen menjadi HK$25,35. (brc)