Bloomberg (26/03) –- Pasar saham Jepang ditutup turun di tengah kekhawatiran rencana bailout untuk Siprus akan menjadi preseden kerugian atas deposito di negara-negara Eropa lainnya. Saham-saham sebelumnya memperkecil kerugian karena pelemahan yen setelah Gubernur Bank of Japan menguraikan langkah-langkah pelonggaran moneter. Index Nikkei 225 tergelincir 0,6 persen menjadi 12,471.62 pada penutupan perdagangan di Tokyo, dengan volume 20 persen di bawah rata-rata 30-hari. Indeks Topix turun 0,3 persen menjadi 1,044.42. "Sentimen Risk-off (mengindari resiko) meningkat karena masalah Siprus," kata Naoki Fujiwara, kepala fund manager dari Shinkin Asset Management Co. "Investor akan mengamati dengan seksama apakah jenis rincian pelonggaran moneter yang akan dikeluarkan oleh BOJ, dan mereka mengharapkan adanya tindakan lebih lanjut." Yen melemah setelah Gubernur baru Bank of Japan, Haruhiko Kuroda mengatakan kepada parlemen hari ini bahwa bank sentral akan mempertimbangkan untuk membeli lebih banyak obligasi pemerintah dengan jangka waktu yang lebih lama dan berjanji untuk mempertimbangkan membuat aturan tersendiri dalam pembatasan skala pembelian aset. Imbal hasil 10-tahun obligasi pemerintah Jepang jatuh ke level terendah sejak Juni 2003. Bank of Japan akan melakukan pertemuan kebijakan berikutnya pada 3-4 April mendatang. (brc)