Bloomberg (21/3) - Emas berfluktuasi mendekati level tertinggi dalam lebih dari tiga minggu terakhir seiring dengan tanda-tanda bahwa reli tersebut telah meredam permintaan fisik dan dimentahkan oleh pertimbangan investor terhadap prospek stimulus lebih lanjut dan krisis utang Eropa. Emas untuk pengiriman segera sedikit berubah pada $ 1,608.01 per ounce pada pukul 03:21 p.m. di Singapura. Logam naik ke $ 1,615.76 pada 19 Maret lalu - termahal sejak 26 Februari setelah rencana pengenaan retribusi tabungan bank di Siprus mendorong permintaan safe haven. Kontrak berjangka pengiriman April sedikit berubah pada level $ 1,607.10 di Comex setelah kemarin jatuh karena Federal Reserve AS memangkas proyeksi pengangguran. Volume harian untuk kontrak acuan tunai di Shanghai sempat melebihi 10.000 kilogram sejak 18 Februari, yang saat itu mencapai rekor 22,024 kilogram, telah bergerak dibawah level tersebut untuk itu enam hari terakhir karena kenaikan harga, menurut data bursa itu. The US Mint menjual 36,500 ons koin emas sejauh ini di bulan Maret, menurut angka di website Mint. Pada kecepatan itu, total penjualan untuk bulan akan menjadi 12 persen di bawah tahun sebelumnya. "Pada Harga ini, pembelian fisik melambat," kata Liang Feng, analis dari GF Futures Co. "Pernyataan the Fed bukanlah game changer. Kami telah melihat beberapa permintaan yang baik minggu ini karena muncul kembali masalah Eropa dan sekarang saatnya untuk Konsolidasi." Emas telah melemah 4 persen pada spekulasi bahwa The Fed akan menghentikan program stimulusnya. Ketua the Fed, Ben S. Bernanke mengatakan kemarin bahwa the Fed tidak akan mengurangi program pelonggaran sampai tingkat pengangguran turun lebih lanjut. Haruhiko Kuroda, Gubernur Bank Sentral Jepang yang baru akan mengumumkan perubahan kebijakan bank sentral di Konferensi pertamanya hari ini, sementara Bank Sentral Eropa mungkin akan menunda keputusan tentang dukungannya bagi bank Siprus. (brc)