Bloomberg, (8/8) - Saham Asia berayun antara keuntungan dan kerugian karena para investor menunggu kesimpulan dari pertemuan Bank of Japan terhadap kebijakan dan data perdagangan Cina, di tengah kekhawatiran Federal Reserve akan menurunkan pembelian obligasi tahun ini karena ekonomi AS mulai menguat. Indeks MSCI Asia Pacific naik 0,2 persen menjadi 133.61 pada pukul 9:13 pagi di Tokyo, sebelum pasar dibuka di China dan Hong Kong. Langkah awal pembukaan turun sebanyak 0,2 persen. Kontrak pada indeks Standard & Poor 500 naik 0,2 persen kemarin setelah indeks jatuh untuk hari ketiga. Presiden Federal Reserve Bank Cleveland, Sandra Pianalto Menjadi pejabat bank sentral AS keempat minggu ini untuk mmemberikan sinyal penurunan pembelian aset kemungkinan dibenarkan memikul pasar tenaga kerja untuk terus menguat. 'Pasar ekuitas mungkin menemukan masa transisi yang agak menantang,' Stephen Halma Rick, kepala penelitian ekonomi dan pasar dari Colonial First State global Asset Management, berbasis di Sydney. 'Ini akan naik sampai ke data ekonomi dapat membuktikan sampai pada titik dimana perekonomian akan menjadi bootable untuk berdiri di dua kaki sendiri tanpa stimulus tambahan.' Indeks Topix Jepang turun 0,2 persen. BOJ tidak akan memperluas program pembelian obligasi pada akhir pertemuan hari ini, Menurut 25 ekonom yang disurvei oleh Bloomberg. Pasar di Singapura, Indonesia dan Malaysia tutup karena hari libur. Australia Index S & P / ASX 200 naik 0,5 persen dan indeks Kospi Korea Selatan naik 0,6 persen. (frk)