New York, 9/08 (Bloomberg) – Emas menguat untuk hari ketiga
berturut-turut di tengah spekulasi naiknya permintaan di tengah
tanda-tanda kenaikan perekonomian China sebagai konsumen emas
terbesar kedua di dunia. Pada bulan Juli, output industri China naik melebihi perkiraan
dibandingkan tahun sebelumnya, berdasarkan data yang dirilis
pemerintahnya hari Jumat. Kemarin, biro statistik juga menunjukkan
rebound dalam aktivitas perdagangan. Standard & Poor GSCI Spot
Indeks dari 24 bahan baku naik sebanyak 1,1 persen, mengakhiri
penurunan lima sesi sebelumnya. Seng dan nikel memimpin reli,
sementara platinum melonjak ke posisi tertinggi delapan minggu
terakhir. "Ada optimisme tentang naiknya permintaan dari China karena
membaiknya ekonomi," Frank McGhee, kepala dealer dari Integrated
Brokerage Services LLC di Chicago, dalam sebuah wawancara telepon.
"Mood bullish dalam industri-logam kompleks turut membantu harga
emas dan perak." Emas berjangka untuk pengiriman Desember naik 0,2 persen
untuk menetap di level $ 1,312.20 per ounce pada pukul 1:44 di
Comex, New York. Logam ini telah naik 2,1 persen dalam dua hari
sebelumnya. Emas telah jatuh 22 persen tahun ini karena sebagian investor
telah kehilangan kepercayaan terhadap logam sebagai penyimpan
nilai di tengah reli pasar ekuitas dan tingkat inflasi yang rendah serta
kekhawatiran bahwa Federal Reserve akan memperlambat laju
stimulus moneternya. (brc)