Hong Kong, Bloomberg (19/08) – Pasar saham Hong Kong mencatat kejatuhan beruntun terpanjang dalam delapan minggu terakhir karena tertekan oleh sektor properti China di tengah kekhawatiran bahwa pemerintahnya akan mengambil langkah-langkah lebih lanjut untuk mendinginkan pasar properti pasca rekor harga rumah baru pada bulan lalu.Indeks Hang Seng turun di hari ketiga, melemah 0,2 persen menjadi 22,463.70 pada penutupan perdagangan Senina. Indeks tersebut naik 3,3 persen pekan lalu, terbesar sejak. "Kami melihat beberapa aksi profit taking setelah reli pekan lalu, kata Ben Kwong, chief operating officer dari KGI Asia Ltd."Investor relatif berhati-hati terhadap pemerintah China yang kemungkinan akan melakukan sesuatu untuk mendinginkan pasar properti lagi. Namun saya pikir itu hanya alasan untuk taking profit"Hang Seng China Enterprises Index, yang juga dikenal sebagai indeks H-share, turun 0,2 persen menjadi 10,199.08. Harga rumah baru di China mencatat kenaikan terbesar sejak Januari 2011 di empat kota besar yang dipimpin oleh 17 persen kenaikan pada kota Guangzhou dan Shenzhen.Pasar saham China mengalami gejolak pada Jumat lalu karena kesalahan transaksi di Everbright Securities Co yang mendorong lonjakan volume dan hingga 53 persen dan fluktuasi lebih dari 6 persen di Shanghai Composite Index. Kekeliruan order pembelian dari grup pialang proprietary trading memicu reli di awal, kata regulator sekuritas China.Everbright melaporkan kerugian perdagangan senilai 194 juta yuan ($ 31.7 juta) dan meminta maaf kepada investor setelah kesalahan pada sistem eksekusi harga yang telah memicu ayunan intraday terbesar pada indeks acuan China sejak 2009. Perusahaan pialang tersebut tersebut memberikan harga yang salah untuk 10 juta yuan dari obligasi pemerintah hari ini, seperti dikatakan dalam websitenya.