Sebagian besar saham-saham Jepang turun, dengan index Topix jatuh untuk hari kedua dan produsen kertas serta elektronik memimpin penurunannya. Indeks Topix turun kurang dari 0,1 persen menjadi 1,194.77 pada penutupan di Tokyo setelah berayun antara keuntungan 0,2 persen dan kehilangan 1,2 persen. Index itu naik 4,8 persen pekan lalu, memperpanjang gain sejak tiga minggu terakhir dengan akumulasi gain lebih dari 12 persen, terbesar sejak April 2009. Sementara, index Nikkei 225 Stock Average naik 0,4 persen menjadi 14,472.58. "Sama sekali tidak ada arah yang jelas di pasar," kata Isao Kubo, analis ekuitas dari Nissay Asset Management Corp. "Saya pikir pasar saham Jepang masih bisa bullish, namun di lain sisi harga-harga saham telah meningkat pesat sehingga investor mungkin akan lebih berhati-hati." Setelah terjun sebanyak 18 persen dari tertinggi 22 Mei, index Topix kini pulih kembali di tengah optimisme terhadap Perdana Menteri Shinzo Abe untuk mendorong pertumbuhan melalui reformasi ekonomi setelah pemilihan umum pada tanggal 21 Juli mendatang. Investor saat ini terbebani oleh keputusan kebijakan Bank of Japan, komentar dari Ketua Federal Reserve AS, Ben S. Bernanke, yang memperkuat nilai tukar yen. Sebuah pernyataan yang dirilis di Tokyo hari ini menunjukkan bahwa Bank of Japan tetap dengan janjinya untuk memperluas basis moneter sebesar 60 sampai 70 trilyun yen ($ 71 milyar) per tahun, sejalan dengan perkiraan ke-20 ekonom yang disurvei Bloomberg News. Perekonomian mulai pulih secara moderat, kata bank sentral Jepang tersebut. (brc).