INILAH.COM, (29/7/2013) New York - Mantan Menkeu AS, Larry Summers diduga menjadi pilihan Presiden Barack Obama untuk menggantikan Ben Bernanke menjadi Gubernur The Fed. Walaupun langkah tersebut bertentangan dengan pasar yang mengharapkan wakil Bernanke saat ini, Janet Yellen sebagai Gubernur The Fed berikutnya. 'Jika Summers ditunjuk maka pasar akan melemah lebih cepat dari yang diharapkan,' kata David Forrster analis devisa dan pendapatan tetap di Macquarie Bank.Para pendukung Yellen menyakini jika Summers yang jadi maka pasar keuangan akan mengalami aksi jual. Sebab Summers menginginkan untuk mempercepat berakhirnya stimulus moneter dari Fed.Bernanke akan mengakhiri masa tugasnya pada Januari 2014 mendatang. Saat ini pasar ekuitas telah ramai membicarakan Yellen sebagai penerus Bernanke. Namun menurut laporan media saat ini, Presiden Barack Obama mungkin cenderung memilih Summers sebagai gubernur berikutnya.Media seperti New York Time pada pekan lalu menulis tentang Presiden yang sangat ingin memiliki Gubernur Fed dengan keahlian mengelola inflasi. Hal ini mungkin untuk menghentikan slogan Yellen yang lebih cenderung fokus untuk mengurangi angka pengangguran. Walaupun angka inflasi terpaksa melampaui target yaitu 2%.'Yellen dan Fed merupakan bagian dari Komite Federal Pasar terbuka (FMOC) saat QE atau stimulus moneter dilaksanakan. Sementara Summers mempertanyakan dampak QE,' kata Forrester. Dengan demikian berpotensi terjadi perubahan struktural dalam kebijakan moneter AS jika Summers menjadi Gubernur Fed berikutnya.Program stimulus moneter dengan pembelian obligasi senilai US%85 miliar per bulan antara bulan Mei dan Juni telah menopang penguatan bursa saham, pasar obligasi dan penguatan dolar AS.Ekspektasi pasar secara luas mengharapkan Obama memilih Yellen untuk menjadi orang pertama di Fed. Alasannya dengan pengalaman yang memadai serta alasan jender. Walaupun Obama selalu mendapat tekanan bila memilih calon perempuan.Hasil survei dengan 40 responden para profesional di Wall Street mencatat 70 persen menginginkan Yellen. Sisanya 25% memilih Summers menggantikan Bernanke.'Jika bukan Yellen maka dipastikan ketua FOMC akan memberikan ketidakpastian lembaga tersebut beroperasi. Saya berharap kebijakannya akan positif bagi pasar keuangan,' kata Richard Yetsenga dari ANZ Bank.
|