Bloomberg, (22/7) - Pasar saham Asia menguat, dengan acuan regional menahan penurunan tiga hari setelah Perdana Menteri Shinzo Abe memenangkan kontrol pemerintahan di Jepang. Yen menguat terhadap mata uang utama dan logam menguat menjelang laporan pendapatan perusahaan di AS.Index MSCI Asia Pacific naik sebesar 0,5 persen pada pukul 09:57 pagi di Tokyo, setelah tergelincir 0,8 persen selama tiga sesi sebelumnya. Kontrak pada indeks Standard & Poor 500 naik 0,1 persen setelah indeks tersebut ditutup pada rekor baru pekan lalu. Emas naik sebesar 1,3 persen, sementara tembaga berjangka reli 0,6 persen. Minyak West Texas Intermediate menuju penutupan tertinggi sejak Maret 2012. Australia dollar melonjak dan dua tahun Treasury yields tergelincir ke terendah dua bulan. Gas alam berjangka turun.Partai Demokrat Liberal pimpinan Shinzo Abe dan mitra koalisinya memenangkan mayoritas kursi majelis tinggi dalam pemilihan umum akhir pekan kemarin, meningkatkan kemampuannya untuk melaksanakan rencana pelonggaran moneter, stimulus fiskal dan deregulasi yang dikenal sebagai Abenomics.Perusahaan dari Apple Inc hingga Ford Motor Co dan McDonald Corp dijadualkan akan melaporkan hasil laba kuartalannya di AS minggu ini, dengan lebih dari 70 persen dari anggota S & P 500 yang telah melaporkan hasil kuartal kedua dengan keuntungan per saham yang telah melampaui perkiraan analis berdasarkan data yang dikumpulkan oleh Bloomberg.Index S&P/ASX 200 Australia naik sebesar 1 persen, dipimpin oleh saham konsumen dan produsen energi, sementara index Kospi Korea Selatan naik sebesar 0,7 persen. Nikkei 225 Stock Average Jepang naik 0,5 persen menjadi 14,664.56. Jefferies Group LLC menaikkan target Nikkei hingga akhir tahun ke 15.500, menurut laporan Sean Darby, kepala strategi ekuitas global atas dasar kemenangan Abe yang akan menghilangkan hambatan untuk pengesahan undang-undang sejalan dengan pemulihan ekonomi.Yen menguat 0,6 persen menjadi 100,01 per dolar, menuju level penutupan terkuat sejak 17 Juli. Mata uang tersebut naik 0,5 persen menjadi 131,64 per euro setelah melemah di tiga hari perdagangan sebelumnya. Sementara, Aussie naik 0,5 persen menjadi 92,18 sen AS, menuju penutupan terkuat sejak 17 Juli lalu. (brc)